Musik Live Membuat Seseorang Lebih Emosional Dibandingkan Musik dari Perangkat
- Bagaimana musik live memengaruhi perasaan kita? Sebuah studi di Universitas Zurich menemukan bahwa konser live dapat membuat kita lebih terharu daripada mendengarkan musik dari perangkat.
Hiburan
JAKARTA - Bagaimana musik live memengaruhi perasaan kita? Sebuah studi di Universitas Zurich menemukan bahwa konser live dapat membuat kita lebih terharu daripada mendengarkan musik dari perangkat.
Konser menghubungkan penampil dengan audiens mereka, yang mungkin juga terkait dengan hal-hal yang berkaitan dengan evolusi.
Musik bisa sangat mempengaruhi emosi kita. Penelitian menunjukkan bahwa mendengarkan musik rekaman dapat merangsang proses emosional dan imajinatif di otak kita.
Tetapi, bagaimana jika kita mendengarkan musik secara live, misalnya di festival musik, opera, atau konser?
Apakah otak kita bereaksi berbeda tergantung pada apakah musiknya live atau diputar dari rekaman?
Faktanya, musik live mampu merangsang emosi kita lebih kuat dibandingkan musik yang diputar dari perangkat.
- Klaim Asuransi Liabilitas Melonjak 159 Persen pada 2023
- Mengenal Hari Tanpa Diskriminasi Sedunia yang Dirayakan Setiap Tanggal 1 Maret
- Di Tengah Aturan Eropa, IKN Bawa Peluang untuk Industri Mebel Indonesia
Sebuah tim peneliti di Universitas Zurich yang dipimpin oleh Sascha Frühholz, seorang profesor neurosains kognitif dan afektif, menyelidiki hal ini.
Para peneliti memeriksa efek musik live dan rekaman pada proses emosional di otak manusia.
Mereka melakukan eksperimen di mana seorang pianis memainkan musik live untuk memperkuat reaksi emosional di amigdala, pusat emosional di otak.
Selama eksperimen, para peneliti menggunakan pencitraan resonansi magnetik untuk melihat aktivitas di amigdala dari 27 pendengar dan penampil secara langsung.
Dari hasil pengukuran ini, pianis kemudian menyesuaikan penampilannya untuk meningkatkan emosi audiens.
Untuk membandingkan reaksi, pendengar juga mendengarkan rekaman dari musik yang sama yang dimainkan oleh musisi yang sama, tapi tanpa umpan balik otak.
"Studi kami menunjukkan bahwa emosi yang dihasilkan oleh musik live lebih kuat dan konsisten daripada musik rekaman. Pertunjukan live juga merangsang pertukaran informasi yang lebih aktif di seluruh otak, menunjukkan pemrosesan emosional yang kuat di otak," kata Frühholz.
Para peneliti juga memeriksa bagaimana musik piano berinteraksi dengan aktivitas otak pendengar.
Synchronisasi yang kuat antara pengalaman emosional subjektif dan sistem otak auditori hanya terjadi ketika audiens mendengarkan musik secara live.
Selain itu, hanya musik live yang menunjukkan hubungan positif antara fitur kinerja musik dan aktivitas otak pendengar.
Orang telah menggunakan alat dan instrumen untuk membuat musik live sejak lama. Teknologi merekam musik hanya menjadi mungkin pada awal abad ke-20, tetapi pengalaman sosial dari konser live tetap tak tergantikan.
"Mungkin ini karena akar evolusi musik," kata Frühholz. "Orang ingin merasakan emosi dari musik live. Kita ingin musisi membawa kita dalam perjalanan emosional dengan penampilan mereka." tandasnya.