Karyawan beraktivitas di kantor Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di Jakarta, Senin, 9 Mei 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Perbankan

Musim Pemilu 2024, LPS Optimis Tabungan di bawah Rp100 Juta Meroket

  • LPS menyebut terdapat potensi kenaikan tabungan masyarakat di bawah Rp100 juta pada musim Pemilu 2024. Hal ini karena terdongkraknya penjualan UMKM alat peraga kampanye.
Perbankan
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menjamin bahwa tabungan masyarakat yang berada di bawah batas Rp100 juta akan tetap aman selama periode pemilihan umum (Pemilu 2024). Bahkan, ada potensi peningkatan tabungan tersebut seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang menggembirakan.

Hal tersebut dikatakan oleh Direktur Group Riset LPS Herman Saheruddin dalam kegiatan Media Gathering LPS di Bandung, Jawa Barat pada Rabu 08 November 2023. Menurutnya, terdapat potensi kenaikan tabungan masyarakat di bawah Rp100 juta pada musim Pemilu 2024. 

"Kalau nyungsep ke bawah, pemerintah bisa memantau. Contohnya pada saat tahun politik, inflasi bergerak itu pemerintah langsung bergerak kasih BLT (Bantuan Langsung Tunai),” katanya dikutip pada Kamis, 09 November 2023. 

Herman menyatakan jika terdapat penurunan, pemerintah akan melakukan pemantauan dan turun tangan memberikan bantuan. Tak ayal, kesulitan daya beli di kalangan masyarakat ekonomi rendah dapat teratasi dengan pelbagai stimulus itu. 

Berdasarkan catatan LPS, per September 2023, tabungan masyarakat dengan nilai di bawah Rp100 juta telah mencapai total sebesar Rp1.005 triliun. Namun, terjadi penurunan sebesar 1,4 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Herman menjelaskan bahwa mayoritas individu yang memiliki tabungan di bawah Rp 100 juta terdiri dari pemilik usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Diperkirakan bahwa usaha mereka akan mengalami peningkatan selama periode Pemilu 2024.

Misalnya (UMKM) cetak kaus yang biasanya sepi, sekarang banyak. Terus yang nggak cetak bendera, cetak bendera, hingga topi dan (merchandise pemilu) lainnya. Belum lagi biasanya ada bantuan-bantuan (dari pemerintah). Jadi akan terbantu (untuk jumlah simpanan).

Ia mencontohkan, UMKM yang bergerak dalam Alat Peraga Kampanye (APK) seperti cetak kaos, bendera, topi dan merchandise Pemilu lainnya. Pihaknya meyakini para pelaku akan kebanjiran dibandingkan dengan hari-hari biasanya. 

“Misalnya (UMKM) cetak kaus yang biasanya sepi, sekarang banyak. Terus yang nggak cetak bendera, cetak bendera, hingga topi dan (merchandise pemilu) lainnya,” ujar Herman.

"Belum lagi biasanya ada bantuan-bantuan (dari pemerintah). Jadi akan terbantu (untuk jumlah simpanan)," tambahnya.

Orang Kaya Juga Meningkat

Diberitakan sebelumnya, LPS mencatat bahwa tabungan individu yang memiliki kekayaan di atas Rp5 miliar terus mengalami pertumbuhan. Saldo tabungan dari golongan orang super kaya tersebut mengalami peningkatan sebesar 6,79% secara tahunan (YoY) hingga Agustus 2023.

Kendati begitu, Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan bahwa terdapat kecenderungan perlambatan pertumbuhan pada tabungan dari golongan tersebut. Saat ini, ia belum mengungkapkan secara spesifik jumlah nominal tabungan individu yang memiliki kekayaan di atas Rp5 miliar.

“Tabungan di atas Rp 5 miliar tumbuhnya di Agustus 6,79 persen, agak menurun sedikit dibanding Juli tahun lalu 7,69 persen dan dibanding bulan-bulan sebelumnya. Ini saya bilang trennya yang di atas Rp 5 miliar cenderung menurun," ungkapnya pada Jumat, 29 September 2023. 

Data LPS per Agustus 2023, jumlah keseluruhan tabungan individu yang memiliki kekayaan di atas Rp5 miliar mencapai 132.381 rekening, dengan total saldo mencapai Rp4.245 triliun. Ia menduga bahwa penurunan nominal tabungan orang super kaya tersebut terjadi karena sebagian besar dari mereka melakukan setoran melalui perusahaan.

"Kita asumsikan sebagian besar adalah perusahaan, datanya mereka juga, sedang bisnisnya pakai uang sendiri untuk ekspansi bisnis. Sehingga tabungannya pertumbuhannya cenderung melambat," ungkapnya.