MUTU Lestari Siap Perkuat Sektor Pasar Karbon
- PT Mutuagung Lestari Tbk atau MUTU International (MUTU) mulai berfokus pada strategi yaitu salah satunya mendorong green economy dengan turut serta dalam bursa karbon.
Korporasi
JAKARTA - PT Mutuagung Lestari Tbk atau MUTU International (MUTU) mulai berfokus pada strategi green economy dengan turut serta dalam bursa karbon.
Direktur MUTU International Irham Budiman mengatakan, perseroan berpeluang besar memanfaatkan perkembangan pasar karbon karena potensinya sangat besar nilainya diperkirakan mencapai Rp8.400 triliun.
Ke depan, sektor inilah yang akan terus dikembangkan oleh MUTU, termasuk mempersiapkan skema untuk masuk ke dalam ekosistemnya, karena saat ini tren green economy tidak hanya sebatas gas rumah kaca (GRK), melainkan juga berkembang memasuki ekonomi sirkular seperti water footprint, plastik dan lain-lain.
- Pandemi Mereda, Pertumbuhan Pelayanan PT Indonesia Kendaraan Terminal Variatif
- Dinilai Bobrok, IFW Desak Komisioner OJK Baru Benahi Sistem Pengawasan
- Rakernas APEKSI 2023 di Makassar, Perputaran Uang Capai Puluhan Miliar
“Kalau kita lihat saat ini mulai tren tentang verifikasi dan validasi gas rumah kaca, kemudian ada pajak karbon, dan yang terbaru yaitu bursa karbon yang baru akan diluncurkan di akhir kuartal ketiga tahun ini. Namun, sebelum tren tersebut masuk ke Indonesia, MUTU sudah terlebih dahulu masuk ke sektor ini sejak tahun 2015,” ujar Irham, Kamis 13 Juli 2023.
MUTU pede dengan pengalaman yang cukup panjang terkait dengan karbon, di mana hingga saat ini MUTU sudah banyak memfasilitasi skema yang memang dipersyaratkan oleh negara-negara di Eropa, dan sudah menerbitkan ratusan sertifikat dengan skema International Sustainable Carbon Certification (ISCC).
Sementara untuk sektor green economy, MUTU akan berfokus pada bursa karbon Indonesia yang baru akan diluncurkan September mendatang.
Saat ini, PT Jasa Mutu Mineral Indonesia (Jammin), salah satu anak usaha yang 99% sahamnya dimiliki MUTU, merupakan satu dari sembilan lembaga TIC di bidang batu bara dan nikel yang memiliki izin dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Perdagangan.
MUTU bersiap melakukan penawaran perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia, dengan membidik dana segar antara Rp99 miliar hingga Rp103,71 miliar.
Saham MUTU akan ditawarkan dalam rentang harga Rp105 hingga Rp110 per saham dengan melepas sebanyak-banyaknya 942.857.200 lembar saham atau maksimal 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.