Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim, menyambut kembalinya empat arca peninggalan Kerajaan Singasari dari Belanda ke Tanah Air di Museum Nasional Indonesia, pada Selasa (22/8).
Sains

Nadiem Pastikan Empat Arca Kerajaan Singasari Terawat dengan Baik

  • Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim memastikan keempat arca peninggalan Kerajaan Singasari yang dikembalikan Belanda terawat dengan baik di Museum Nasional Indonesia.
Sains
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTAMenteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim memastikan keempat arca peninggalan Kerajaan Singasari yang dikembalikan Belanda terawat dengan baik.

Diketahui keempat arca peninggalan Kerajaan Singasari memiliki nama Durga, Mahakala, Nandishvara, dan Ganesha. Arca itu telah tersimpan di Belanda kurang lebih 3 abad dan kini akan dirawat di Museum Nasional Indonesia untuk sumber ilmu pengetahuan.

“Masih dalam semangat kemerdekaan, masyarakat Indonesia patut berbangga atas hasil perjuangan kita bersama selama kurang lebih dua setengah tahun untuk mengembalikan benda sejarah dan budaya milik bangsa ini kembali ke Tanah Air,” ujar pria yang kerap disapa Nadiem dalam keterangan resmi dikutip Jumat 25 Agustus 2023. 

Selain keempat arca itu, sejak 2021, Kemendikbudristek juga masih merampungkan pengembalian ratusan benda bersejarah yang dulu dirampas Belanda antara lain, satu keris Puputan Klungkung, 132 karya seni Pita Maha, dan 335 koleksi khasanah Puri Cakranegara Lombok. 

“Saya sudah cek langsung kondisi keempat arca Singasari dan mengarahkan tim saya agar menjaga dan merawatnya dengan baik. Begitupun dengan ratusan benda hasil repatriasi yang secara bergelombang akan ‘pulang’,” terang Nadiem. 

Nadiem menyebut pemulangan ratusan benda bersejarah rampasan Belanda itu dapat memupuk semangat nasionalisme dan menambah kekhasan sejarah tentang peradaban bangsa Indonesia. 

“Saya harap dapat meningkatkan semangat nasionalisme dan menambah khazanah ilmu pengetahuan kita. Hal ini sejalan dengan semangat Merdeka Belajar dan Merdeka Berbudaya yang senantiasa kita dorong,” katanya.

Tarik Minat Generasi Muda

Di tempat terpisah, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani mengatakan di era perkembangan digital yang kian masif, menyarankan supaya pengelolaan museum lebih ditingkatkan jangan hanya memajang benda kuno saja. 

"Jangan sampai terkesan museum hanya menjadi tempat untuk menaruh barang kuno tapi mengesampingkan fungsi dan tujuannya. Jika dikelola dengan baik, museum dapat berperan dalam kemajuan zaman,” tutur Puan.

Puan mengatakan pengelolaan museum yang mengikuti perkembangan zaman dapat menarik minat generasi muda. Oleh sebab itu, ia mendorong pengelola mengembangkan fasilitas dengan tema yang disukai oleh anak-anak muda, tanpa mengobarkan nilai benda bersejarah yang dipajang oleh museum.

"Museum masih menjadi destinasi wisata yang selalu ramai dikunjungi, akan sayang sekali jika tidak dikelola dengan baik. Terlebih saat musim liburan sekolah, banyak museum yang menjadi tujuan wisata. Apalagi museum juga dapat menjadi tempat belajar bagi anak-anak kita. Sebagai generasi penerus, anak-anak harus mengenal kekayaan bangsanya sendiri," ujar Puan.

Sebagai informasi, Museum Nasional Indonesia di Jakarta merupakan satu-satunya museum di Asia Tenggara yang memiliki ratusan benda kuno terlengkap. Dengan melakukan modifikasi pengelolaan yang eksis dengan zaman, kedepannya berpotensi menarik ceruk kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara.