Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo saat mengikuti rapat kerja dengan Bandan Anggaran DPR RI di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, 31 Mei 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Makroekonomi

Naik14,82 Persen, Nilai Transaksi Uang Elektronik Capai Rp111,35 Triliun

  • Bank Indonesia (BI) mencatat kenaikan kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital. Hal itu ditunjukkan dengan Nilai transaksi Uang Elektronik (UE) pada triwulan II 2023 yang meningkat 14,82% (yoy) menjadi Rp111,35 triliun.

Makroekonomi

Rizanatul Fitri

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat kenaikan kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital. Hal itu ditunjukkan dengan Nilai transaksi Uang Elektronik (UE) pada triwulan II 2023 yang meningkat 14,82% (yoy) menjadi Rp111,35 triliun. 

Sementara nilai transaksi digital banking tercatat Rp13.827 triliun atau tumbuh sebesar 11,6% (yoy).  “Nominal transaksi QRIS terus menunjukkan pertumbuhan sebesar 104,64% (yoy) sehingga mencapai Rp49,65 triliun, dengan jumlah pengguna 37 juta dan jumlah merchant 26,7 juta yang sebagian besar UMKM,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam keterangan pers, dikutip Rabu 26 Juli 2023.

Untuk memperkuat sistem digital, BI memutuskan mempertajam strategi digitalisasi sistem pembayaran guna perluasan inklusi ekonomi dan keuangan digital. Salah satu cara yang ditempuh yaitu memperbarui kebijakan Merchant Discount Rate (MDR) QRIS segmen usaha mikro (UMI) berdasarkan nominal per transaksi secara progresif dari sebelumnya.

Transaksi dengan nominal Rp100.000 dikenakan MDR 0%. Sementara untuk nilai transaksi di atas Rp100.000 dikenakan MDR 0,3% dengan masa berlaku efektif secepat-cepatnya 1 September 2023 dan selambat-lambatnya 30 November 2023 sesuai dengan kesiapan industri.

Inklusi Ekonomi

Menurut Perry, Bank Indonesia terus mendorong akselerasi digitalisasi sistem pembayaran untuk inklusi ekonomi keuangan dan kerja sama antarnegara. Lebih lanjut, nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debet, dan kartu kredit mencapai Rp2.115,57 triliun atau tumbuh sebesar 3,0% (yoy).  

“BI mencatat dari sisi pengelolaan uang rupiah, jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) pada triwulan II 2023 meningkat 8,74% (yoy) menjadi Rp992,2 triliun​,” tambahnya. Saat ini, Bank Indonesia terus memastikan ketersediaan uang rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah NKRI. 

Hal itu antara lain dengan melanjutkan kerja sama kelembagaan dalam pengedaran uang Rupiah ke daerah 3T (Terluar, Terdepan, Terpencil) melalui kegiatan kas keliling, kas titipan, dan Ekspedisi Rupiah Berdaulat.