Naik 4,6 Persen, Laba Paninvest Sentuh Rp1,4 Triliun Per September 2021
- PT Paninvest Tbk (PNIN) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp1,40 triliun per September 2021. Nilai itu tumbuh 4,6% (year-on-year/yoy) dari posisi yang sama tahun lalu Rp1,34 triliun.
Industri
JAKARTA - PT Paninvest Tbk (PNIN) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp1,40 triliun per September 2021. Nilai itu tumbuh 4,6% (year-on-year/yoy) dari posisi yang sama tahun lalu Rp1,34 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian unaudited periode Januari–September 2021 yang disampaikan lewat keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Paninvest hingga kuartal III-2021 lalu mencatatkan perolehan premi bruto Rp1,70 triliun atau turun 7,6% yoy dari posisi September 2020 sebanyak Rp1,85 triliun.
Kendati demikian, dari sisi klaim, hingga September 2021, PNIN membayarkan klaim Rp1,06 triliun atau turun 19,9% dari posisi kuartal III-2020 senilai Rp1,33 triliun. Sehingga secara keseluruhan laba PNIN masih tumbuh.
- Suku Bunga Naik, Siap-Siap Biaya Dana Bank Melonjak
- Sinyal Ekonomi Pulih, Fitch Ratings Tahan Peringkat Utang RI di Level Investment Grade BBB
- Penjualan Ciamik, Motor Listrik Mulai Dilirik
Apabila dirinci, pendapatan premi PNIN sebesar Rp1,70 triliun tersebut mayoritas berasal dari unit linked sebesar Rp1,19 triliun (dibandingkan posisi yang sama tahun lalu Rp1,10 triliun), disusul universal life sebesar Rp463,27 miliar (dibandingkan posisi yang sama tahun lalu Rp695,08 miliar).
Lalu pendapatan premi kematian sebesar Rp32,66 miliar (dibandingkan posisi yang sama tahun lalu Rp24,15 miliar) dan dwiguna sebesar Rp10,27 miliar (dibandingkan posisi yang sama tahun lalu Rp13,94 miliar).
Adapun untuk klaim sebesar Rp1,06 triliun, rinciannya klaim nilai tunai Rp635,24 miliar (dibandingkan posisi yang sama tahun lalu Rp1,05 triliun), klaim rawat inap Rp225,80 miliar (dibandingkan posisi yang sama tahun lalu Rp121,19 miliar).
Lalu klaim kematian Rp156,08 miliar (dibandingkan posisi yang sama tahun lalu Rp105,29 miliar), klaim tahapan Rp24,03 miliar (dibandingkan posisi yang sama tahun lalu Rp24,73 miliar), klaim jatuh tempo Rp10,06 miliar (dibandingkan posisi yang sama tahun lalu Rp11,30 miliar) dan klaim kecelakaan Rp50 juta (dibandingkan posisi yang sama tahun lalu Rp1,21 miliar).