<p>Nasabah melakukan transaksi penarikan uang Rupiah di Jakarta, Kamis, 18 Februari 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Pasar Modal

Naik 70 Persen, Total Dana Kelolaan Reksa Dana ESG Capai Rp3 Triliun pada 2020

  • Riset PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melaporkan, total dana kelolaan reksa dana berbasiskan ESG (Environment, Social, Governance) di Indonesia mencapai Rp3 triliun pada 2020. Nilai tersebut meningkat 70 persen dibandingkan dengan nilai kelolaan pada 2019 yang mencapai Rp1,77 triliun.

Pasar Modal

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Riset PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melaporkan, total dana kelolaan reksa dana berbasiskan ESG (Environment, Social, Governance) di Indonesia mencapai Rp3 triliun pada 2020. Nilai tersebut meningkat 70 persen dibandingkan dengan nilai kelolaan pada 2019 yang mencapai Rp1,77 triliun.

Pandemi COVID-19 menjadi faktor pendorong bagi korporasi multinasional menerbitkan obligasi keuangan berkelanjutan. Pandemi yang berlanjut dengan resesi ekonomi menimbulkan dampak sosial sehingga meningkatkan awareness sektor swasta untuk mengantisipasi resiko tersebut dalam jangka menengah dan panjang.

“Hal ini sejalan dengan meningkatnya kesadaran terhadap isu lingkungan, yang sebelumnya telah menjadi episentrum dalam isu sustainable finance,” tulis riset Bank Mandiri, dikuti Senin, 8 Maret 2021.

Hal ini terlihat dari hasil survei BNP Paribas Global yang menunjukkan bahwa 79% dari responden setuju mempertimbangkan aspek sosial dalam investasi jangka panjang dan manajemen resiko.

Rasio investasi berkelanjutan terhadap total pembiayaan juga terus mengalami peningkatan. Pembiayaan berkelanjutan secara langsung berkontribusi pada stabilitas keuangan jangka panjang dan pertumbuhan ekonomi.

Hal tersebut dilihat oleh korporasi dan pemerintah berbagai negara bahwa ketidakpedulian terhadap isu lingkungan hidup dan sosial dapat meningkatkan risiko pembiayaan khususnya risiko kredit akibat tingginya gagal bayar atau default.

Penerbitan Obligasi

Sementara itu, obligasi sosial yang terbitkan oleh pemerintah dan korporasi mengalami kenaikan porsi yang signifikan tahun lalu. Porsi obligasi sosial yang diterbitkan oleh kedua entitas mencapai 58% pada 2019.

Kenaikan ini terutama didorong oleh penerbitan obligasi sosial oleh korporasi yang mencapai 13% total penerbitan portofolio hijau dan green bonds di Indonesia. Sampai dengan Oktober 2020 masing-masing mencapai US$55,9 miliar (Rp809,75 triliun) dan US$3.724 miliar (Rp53,9 triliun).

Sedangkan pembiayaan campuran sampai dengan Oktober 2020 mencapai US$2,46 miliar (Rp35,6 triliun). Penerbitan green bonds pertama kali dilakukan pada 2018 oleh PT Sarana Multi Infrastruktur Tbk. (SMI) dengan nilai US$35 juta.

Pemerintah Indonesia juga telah menerbitkan Global Green Sukuk senilai US$2,75 miliar pada periode 2018-2020. Sampai dengan kuartal III-2020, total nilai penerbitan obligasi berkelanjutan mencapai 670 obligasi dengan nilai total US$357,5 miliar.

Sementara, total nilai penerbitan obligasi hijau (green bonds) dan obligasi sosial (social bonds) meningkat menjadi masing-masing US$153,9 miliar dan US$85 miliar.