Naik 900 Persen, Laba 41 BUMN Capai Rp126 Triliun Pada 2021
- Kementerian BUMN mencatatkan kinerja signifikan pada 2021. Pada 2021, laba bersih BUMN mencapai Rp126 Triliun pada 2021 atau tumbuh hampir 10 kali lipat dibanding 2020 yang hanya Rp13 Triliun.
Industri
JAKARTA- Kementerian BUMN mencatat laba bersih 41 BUMN mencapai Rp126 triliun pada 2021 atau tumbuh hampir 10 kali lipat dibanding 2020 yang hanya Rp13 triliun.
Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan capaian tersebut tidak lepas dari efisiensi dan perbaikan bisnis model yang dilakukan seluruh BUMN. Sebelumnya, kementerian merampingkan108 BUMN menjadi 41 BUMN.
"Alhamdulillah laba 2021 dibandingkan tahun sebelumnya, yang tadinya Rp13 triliun, sekarang dengan segala efisiensi dan perbaikan model bisnis, laba untuk 2021 sebesar Rp126 triliun. Ini adalah prestasi yang saya rasa luar biasa," ucap Erick disela rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR, Selasa 7 Juni 2022.
- 7 Negara dengan Konsumsi Minyak Sawit Terbesar, Indonesia Nomor Wahid
- Pantau Jalan Tol, Ini 4 Aplikasi Resmi yang Bisa Diunduh
- Armada Berjaya (JAYA) Suntik Modal Rp2 Miliar ke Anak Usaha di Bidang Properti
Mantan presiden Inter Milan ini menambahkan, total pendapatan BUMN di 2021 mencapai Rp1.983 triliun atau setara 99 persen dari pendapatan APBN. Adapun total pajak, dividen, dan PNBP yang diberikan BUMN secara konsolidasi mencapai Rp371 triliun. Untuk dividen sendiri, mencapai Rp41 triliun pada 2021, melampaui target sebesar Rp35 triliun.
“Kinerja BUMN tahun ini memberi kontribusi positif untuk Negara,” tambah Erick.
Menyucul capaian ini, Erick mengajukan tambahan anggaran belanja Kementerian BUMN tahun 2023 sebanyak Rp79,9 miliar menjadi Rp311 miliar, dari usulan awal yang hanya Rp232 miliar.
Menurut Erick, pagu indikatif awal yang diberikan kepada Kementerian BUMN merupakan yang terkecil dibanding kementerian lainnya. Apalagi jika dibandingkan dengan total aset kelolaan BUMN yang mencapai Rp8.998 triliun. Ia pun menegaskan bahwa BUMN akan tetap bekerja secara efektif dan kalkulatif dan optimistis setoran dividen akan kembali normal setelah pandemi nanti.
"Jika tidak keberatan, kami menginginkan bisa tetap dijaga di angka 300-an (miliar), tidak terus menerus menurun seperti hari ini yang Rp194 miliar. Apalagi kalau melihat amanah yang diberikan Komisi VI, yang mana kami terus bisa memastikan pembukaan lapangan kerja, melakukan pendampingan kepada UMKM, dan terus juga menjaga proyek strategis nasional," ucap Erick.
Apresiasi DPR
Capaian Kementrian BUMN dalam meningkatkan kinerjanya mendapat apresiasi dari anggota Komisi VI DPR, Mufti Anam. Ia mengatakan bahwa capaian yang dilakukan oleh BUMN tidaklah mudah. Terlebih saat ini Indonesia tengah menghadapi Pandemi.
"Kami sampaikan apresiasi atas kinerja 2021, catatan yang kami terima dividen sudah melampaui target. Ini kerja yang tidak mudah, tapi berhasil dilakukan," ucap Anam.
Hal serupa dilakukan oleh anggota Komisi VI DPR lainnya, Andre Rosiade. Menurutnya, Erick berhasil mencatat sejarah dengan laporan keuangan BUMN yang terkonsolidasi.
"Apresiasi laporan keuangan konsolidasi yang Pak Erick paparkan. Ini pertama dalam sejarah, Kementerian BUMN mampu melakukan konsolidasi. Ini perlu kita apresiasi," kata Andre.