<p>Ilustrasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung / Istimewa</p>
Nasional

Naik Tipis, Realisasi Pembangkit EBT pada 2020 Sebesar 10.467 MW

  • JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, realisasi kapasitas pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) mencapai 10.467 megawatt (MW) hingga akhir 2020. Menteri ESDM Arifin Tasrif merinci, pembangkit listrik EBT terdiri atas pembangkit bertenaga air sebesar 6.121 MW, pembangkit panas bumi sebesar 2.130,7 MW. Pembangkit bioenergi sebesar 1.903,5 MW, pembangkit tenaga surya […]

Nasional
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, realisasi kapasitas pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) mencapai 10.467 megawatt (MW) hingga akhir 2020.

Menteri ESDM Arifin Tasrif merinci, pembangkit listrik EBT terdiri atas pembangkit bertenaga air sebesar 6.121 MW, pembangkit panas bumi sebesar 2.130,7 MW.

Pembangkit bioenergi sebesar 1.903,5 MW, pembangkit tenaga surya sebesar 153,5 MWp, pembangkit tenaga bayu sebesar 154,3 MW, dan pembangkit tenaga hybrid sebesar 3,6 MW.

“Realisasi ini naik sedikit dari 2019 sebesar 10.291 MW. Tahun ini, kami naikkan targetnya menjadi 12.009 MW,” kata Arifin dalam konferensi pers secara virtual, Kamis, 7 Januari 2021.

Sejumlah tambahan pembangkit listrik EBT tersebut berasal dari sejumlah proyek seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Poso berkapasitas 66 MW. Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) Merauke berkapasitas 3,5 MW.

Lalu, Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Sion berkapasitas 12,1 MW, dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap berkapasitas 13,4 MW.

Ke depan, salah satu proyek andalan pemerintah untuk meningkatkan kapasitas pembangkit listrik EBT adalah PLTS Terapung Cirata yang berkapasitas 145 MW. Proyek yang dimulai pada Desember 2020  ini digarap oleh PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) dan Masdar asal Uni Emirat Arab.

“Kelak, PLTS Terapung Cirata akan menjadi PLTS Terapung terbesar di Asia Tenggara,” ujar Arifin.

Tak hanya itu, pemerintah juga melanjutkan konversi pembangkit listrik berbasis bahan bakar minyak (BBM) menjadi gas bumi ataupun EBT. Dalam hal ini, pemerintah menggenjot pembangunan Penerang Jalan Umum (PJU) tenaga surya sebanyak 22.000 unit.

Kemudian, revitalisasi pembangkit EBT, dan membangun PLTS di lingkungan kementerian dan lembaga.

“Pemerintah tetap komitmen mencapai target bauran 23 persen EBT pada 2025 demi memenuhi komitmen Paris Agreement,” tambah dia.