<p>Awak media mengambil gambar layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat 5 Juni 2020. IHSG ditutup menguat 0,63% atau 31,08 poin ke level 4.947,78 pada akhir perdagangan. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Naik Tipis, Reli Kencang IHSG Tertahan Indeks LQ45 Saat Investor Asing Net Buy Lagi

  • Jika sebelumnya IHSG mampu meroket 2%, kini indeks hanya mampu naik tipis 0,14% atau 8,95 basis poin ke level 5.822,94. Laju indeks hanya didorong oleh empat sektor dari 10 yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Industri

Fajar Yusuf Rasdianto

JAKARTA – Sesuai prediksi, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Kamis, 3 Desember 2020 masih melanjutkan reli penguatan seperti hari-hari sebelumnya. Namun kali ini, penguatan yang terjadi tidak sekencang seperti kemarin atau kemarin lusa.

Jika sebelumnya IHSG mampu meroket 2%, kini indeks hanya mampu naik tipis 0,14% atau 8,95 basis poin ke level 5.822,94. Laju indeks hanya didorong oleh empat sektor dari 10 yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sektor agrobisnis dan pertambangan menjadi pengerek utama pergerakan dengan kenaikan masing-masing 3,82% dan 1,3%. Sementara sektor aneka industri dan konsumer malah menjadi penekan laju indeks dengan pelemahan 1,34% dan 0,58%.

Meski demikian, sepanjang perdagangan, IHSG tetap berhasil mencatatkan transaksi hingga Rp19,64 triliun. Nilai itu didapat dari hasil jual-beli 33,33 miliar saham dengan total 1,28 juta kali transaksi.

Dari hasil transaksi itu, investor asing juga sukses membukukan net buy Rp264,23 miliar. Nilai ini sekaligus sedikit menipiskan net foreign sell (NFS) sejak awal tahun menjadi hanya Rp44,43 triliun.

Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan, penguatan yang terjadi sekarang ini telah mengindikasikan adanya kehati-hatian dari investor.

“Meskipun menguat tipis indikasi pada pola candlestick berpotensi membentuk northern star yang memberikan sinyal kejenuhan yang dihantui aksi profit taking akhir pekan,” ungkap Lanjar dalam riset harian yang diterima TrenAsia.com, Kamis, 3 Desember 2020.

Tak pelak, sikap berhati-hati para investor ini pun akhirnya turut memberi tekanan pada laju Indeks LQ45 yang berisi saham-saham big caps. Ketika IHSG masih melanjutkan reli tiga hari beruntun, LQ45 justru telah tumbang lebih dulu dengan pelemahan 0,13%.

Berdasarkan data RTI Business, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) menjadi saham big caps yang mengalami penurunan terdalam, yakni 2,73% atau 15 poin ke level Rp535 per lembar. Disusul saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dengan pelemahan 2,01% atau 30 poin ke posisi Rp1.465 per lembar. (SKO)

10 Saham LQ45 Turun Paling Dalam
  • PWON: -2,73%
  • KLBF: -2.01%
  • ASII: 1,75%
  • EXCL: -1.63%
  • ICBP: -1,47%
  • INDF: -1,4%
  • BSDE: -1,38%
  • UNVR: -1,31%
  • BBTN: -1,15%
  • BMRI: -1,13%