<p>Ilustrasi Starship lepas landas di Planet Mars</p>
Tekno

Nasa Uji Roket Bertenaga Nuklir, Bisa Terbang ke Mars Hanya Dalam 45 Hari

  • Badan Antariksa Nasional Amerika Seikat (NASA) berencana untuk membuat roket bertenaga nuklir yang dapat mengirim astronot ke Mars hanya dalam 45 hari.

Tekno

Rizky C. Septania

FLORIDA- Badan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA) berencana untuk membuat roket bertenaga nuklir yang dapat mengirim astronot ke Mars hanya dalam 45 hari.

Roket tersebut dibuat sebagai buah kerja sama dengan Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) Pentagon. Menurut perkiraan, roket tersebut bisa digunakan paling cepat 2027 mendatang.

Mengutip Live Science Jumat, 26 Januari 2023, sistem roket NASA saat ini didasarkan pada metode propulsi kimia tradisional berusia seabad.

Dalam metode ini, pengoksidasi yang memberikan reaksi lebih banyak oksigen untuk dibakar dicampur dengan bahan bakar roket yang mudah terbakar untuk menciptakan semburan dorong yang menyala.

Sedangkan sistem nuklir yang diusulkan, akan lebih memanfaatkan reaksi berantai dari penghancuran atom untuk menggerakkan reaktor fisi nuklir. Reaksi ini diprediksi tiga kali atau lebih efisien sehingga dapat mengurangi waktu penerbangan Mars menjadi sepersekian dari waktu normal tujuh bulan.

"Domain luar angkasa sangat penting untuk perdagangan modern, penemuan ilmiah, dan keamanan nasional. Kemampuan untuk mencapai kemajuan pesat dalam teknologi luar angkasa akan sangat penting untuk mengangkut material ke bulan dengan lebih efisien dan cepat, dan pada akhirnya, manusia ke Mars," kata Direktur DARPA, Stefanie Tompkins sebagaimana dikutip TrenAsia.com.  

Sebagai informasi, NASA memulai penelitiannya ke dalam mesin termal nuklir pada tahun 1959. Penelitian ini pada akhirnya mengarah pada desain dan konstruksi Mesin Nuklir untuk Aplikasi Kendaraan Roket (NERVA), sebuah reaktor nuklir inti padat yang berhasil diuji di Bumi.

Adapun rencana untuk menyalakan mesin di luar angkasa telah dihentikan setelah akhir Era Apollo tahun 1973 dan pengurangan tajam dari pendanaan program.

Dibandingkan roket tradisional, roket bertenaga nuklir dapat menyala lebih efisien dan lebih lama. Roket nuklir juga bisa mendorong roket lebih cepat dan lebih jauh.

Sekadar informasi, roket nuklir terbagi menjadi dua jenis. Pertama adalah Reaktor Propulsi Listrik Nuklir (NEP) yang bekerja dengan menghasilkan listrik yang melepaskan elektron dari gas mulia seperti xenon dan kripton sebelum meledakkannya dari pendorong pesawat ruang angkasa sebagai berkas ion.

Kemudian jenis kedua adalah reaktor Propulsi Termal Nuklir (NTP) yang merupakan jenis yang sedang diselidiki oleh NASA. Untuk menciptakan jenis ini, diperlukan fisi untuk memanaskan gas seperti hidrogen atau amonia sehingga mengembang melalui nosel untuk memberikan daya dorong.