NASA Ungkap Material Asteroid Bennu, dan Mungkin Mengandung Benih Kehidupan
- Material tersebut dikatakan mengandung air dan karbon
Sains
JAKARTA- Setelah misi selama bertahun-tahun untuk mengumpulkan dan mengambil sampel batuan dari asteroid Bennu yang berpotensi berbahaya, NASA telah mengungkapkan temuan awalnya – dan mungkin petunjuk tentang asal usul kehidupan di Bumi.
Badan antariksa Amerika Serikat NASA telah mengungkapkan cuplikan pertama sampel yang dikumpulkan oleh OSIRIS-Rex. Misi pertama badan antariksa yang berhasil mengumpulkan bongkahan batu dari asteroid jauh .
Sampel seberat 100 hingga 250 gram itu diambil dari permukaan asteroid Bennu. Material tersebut dikatakan mengandung air dan karbon. Ilmuwan mengumumkan hal tersebut pada konferensi pers di Johnson Space Center NASA di Houston pada Rabu 11 Oktober 2023 .
Ilmuwan NASA mengungkap sampel tersebut dua minggu setelah meluncur kembali ke Bumi dengan kecepatan hingga 43.000 km/jam pada 24 September. Setelah tujuh tahun, 6,4 juta kilometer perjalanan pulang pergi, kapsul tersebut mengembangkan parasutnya dan mendarat dengan selamat di gurun Utah. Sampel kemudian diangkut ke Johnson Space Center, tempat para ilmuwan mulai menganalisis isinya untuk mencari tanda-tanda kehidupan di luar planet kita .
- Ajudan Firli Bahuri Mangkir Panggilan Polisi
- Bantu Pengguna Miliki Kontrol, Instagram Uji Daftar Audiens untuk Stories
- Punya Teman Bermasalah Mental Yuk Belajar Jadi Teman Curhat yang Baik
Bennu adalah asteroid yang berpotensi berbahaya dan memiliki peluang 1 dari 2.700 untuk menabrak Bumi pada tahun 2182. Ini adalah peluang tertinggi dibandingkan objek luar angkasa yang diketahui. Namun para ilmuwan lebih tertarik pada apa yang terperangkap di dalam batuan luar angkasa yakni kemungkinan adanya kehidupan di luar bumi.
“Ini adalah sampel asteroid kaya karbon terbesar yang pernah kembali ke Bumi,” kata pejabat NASA Bill Nelson pada konferensi pers sebagaimana dikutip Live Science . “Molekul karbon dan air adalah unsur-unsur yang ingin kami temukan. Mereka adalah unsur penting dalam pembentukan planet kita, dan mereka akan membantu kita menentukan asal usul unsur-unsur yang dapat menyebabkan kehidupan.”
Air di bumi lebih tua dari planet itu sendiri dan mungkin dibawa ke sini oleh tumbukan asteroid dan komet . Namun air bukanlah satu-satunya material yang dibawa asteroid ke Bumi. Bahan penyusun kehidupan kemungkinan besar juga menumpang pada batuan luar angkasa. Bennu adalah asteroid tipe B, yang berarti ia mengandung karbon dalam jumlah tinggi dan, mungkin, banyak molekul primordial yang ada ketika kehidupan muncul di Bumi.
Asal-usul Tata Surya
Beberapa bahan penyusun ini, termasuk urasil yang merupakan salah satu nukleobase untuk RNA, baru-baru ini ditemukan di asteroid Ryugu oleh pesawat ruang angkasa Hayabusa2 milik Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang. Wahana itu kembali ke Bumi dengan sampel batuannya pada tahun 2020. Para ilmuwan misi OSIRIS-REx berharap untuk menemukan potensi prekursor biologi bumi lainnya di dalam sampel Bennu.
“Saat kita mengintip rahasia kuno yang tersimpan di dalam debu dan bebatuan asteroid Bennu, kita membuka kapsul waktu yang memberi kita wawasan mendalam tentang asal usul tata surya kita , ” kata Dante Lauretta , peneliti utama OSIRIS-Rex.
- Investree Raih Pendanaan Seri D Rp3,6 Triliun, Perluas Pangsa ke Timur Tengah
- BTN Targetkan Subsidi KPR 180.000 Unit
- Pemerintah Apresiasi TikTok Shop Taati Regulasi Indonesia
“Kekayaan material kaya karbon dan banyaknya mineral tanah liat yang mengandung air hanyalah puncak dari gunung es kosmik,” tambahnya.
Sampel tersebut dikumpulkan setelah hampir dua tahun mencari lokasi pendaratan di permukaan terjal Bennu. Setelah melakukan kontak dengan asteroid, OSIRIS-REx menembakkan semburan nitrogen dari Touch-and-Go Sample-Acquisition Mechanism. Tidak hanya untuk menghentikan pendaratan tetapi juga untuk mencegah pesawat tersebut tenggelam di asteroid.
Ledakan tersebut menyebabkan bebatuan dan debu melayang di sekitar pesawat, dan beberapa puing-puing berbatu tersebut mendarat di sebuah tabung di atas wahana OSIRIS-REx. Ledakan lanjutan dari pendorong OSIRIS-REx kemudian mengangkatnya dari Bennu, dan pesawat ruang angkasa tersebut meninggalkan asteroid menuju Bumi pada Mei 2021.