Layanan BSI Mobile Error
Nasional

Nasabah Gagal Bertransaksi di Mobile Banking, Bos BSI Klaim Normalisasi Layanan Sudah di Atas 98 Pesen

  • Sejumlah nasabah Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengalami kesulitan dalam melakukan transaksi melalui layanan Mobile Banking. Keluhan tersebut muncul dalam unggahan di media sosial Twitter.
Nasional
Muhammad Farhan Syah

Muhammad Farhan Syah

Author

JAKARTA - Sejumlah nasabah Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengalami kesulitan dalam melakukan transaksi melalui layanan Mobile Banking. Keluhan tersebut muncul dalam unggahan di media sosial Twitter.

"Woy aku gak bisa topup dan transaksi online, kek mana kalian urus bank?" cuit nasabah BSI dengan akun @rejadefri di Twitter,

Keluhan serupa juga disampaikan oleh pengguna Twitter dengan akun @__nach, yang menanyakan adanya keterangan berupa saldo diblokir di BSI Mobile serta kegagalannya dalam mentransfer dana dari bank lain.

Menyikapi hal tersebut, Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, mengklaim bahwa layanan perbankan di semua channel BSI saat ini sudah kembali normal.

"Proses normalisasi layanan di semua channel kira-kira sudah di atas 98 persen. Kami sudah kembali online sejak tanggal 9 Mei 2023. Semua channel sudah kembali normal. Cabang, ATM, dan Mobile Banking sudah beroperasi normal sejak Kamis minggu lalu," ungkap Hery kepada TrenAsia Rabu, 17 Mei 2023.

Klaim BSI

Corporate Secretary BSI Gunawan A. Hartoyo dalam keterangan resmi juga menyampaikan bahwa data dan dana nasabah tetap aman menyusul adanya kendala yang dialami sejak Senin, 8 Mei 2023.

"Dapat kami sampaikan bahwa kami memastikan data dan dana nasabah aman, serta aman dalam bertransaksi. Kami berharap nasabah tetap tenang karena kami memastikan data dan dana nasabah aman, serta aman dalam bertransaksi. Kami juga akan bekerjasama dengan otoritas terkait dengan isu kebocoran data,” kata Gunawan.

Sementara itu, terkait isu adanya serangan siber yang dilakukan kelompok hacker LockBit kepada BSI, Gunawan meminta masyarakat untuk tidak mudah percaya.

“BSI berharap masyarakat tidak mudah percaya atas informasi yang berkembang dan selalu melakukan pengecekan ulang atas informasi yang beredar. Dapat kami sampaikan bahwa kami memastikan data dan dana nasabah tetap aman,” katanya.