NATO Siapkan Jalur Darat Pasukan Amerika Saat Pecah Perang dengan Rusia
- Langkah ini diambil di tengah peringatan dari para pemimpin utama Aliansi bahwa Barat harus mempersiapkan diri menghadapi konflik dengan Rusia dalam dua dekade mendatang .
Dunia
JAKARTA- Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO terus bersiap menghadapi kemungkinan perang dengan Rusia di Eropa. Termasuk menyiapkan jalur cepat bagi pasukan Amerika untuk masuk medan pertempuran.
NATO saat ini sedang mengembangkan beberapa koridor darat untuk mengirim pasukan dan kendaraan lapis baja Amerika ke garis depan jika terjadi perang darat besar-besaran dengan Rusia.
Dalam skenario yang disusun, pasukan Amerika akan mendarat di salah satu dari lima pelabuhan. Dan kemudian dikerahkan di sepanjang rute logistik yang telah direncanakan sebelumnya untuk menghadapi kemungkinan serangan Moskow.
Langkah ini diambil di tengah peringatan dari para pemimpin utama Aliansi bahwa Barat harus mempersiapkan diri menghadapi konflik dengan Rusia dalam dua dekade mendatang .
- Penjualan Premi Asuransi via Agen Masih Memburuk, Masyarakat Kurang Percaya?
- 5 Tahun sebelum Iuran Tapera Dicanangkan, Pertumbuhan FLPP Terus Menurun
- 53 Persen Investor dan Trader Lebih Memilih Koin Meme Dibanding Bitcoin, Ini Alasannya
Rute logistik telah menjadi prioritas utama sejak para pemimpin NATO sepakat untuk menyiapkan 300.000 tentara dalam kesiapan tinggi guna mempertahankan aliansi tersebut. Keputusan tersebut diambil pada pertemuan puncak di Vilnius, Lituania, tahun 2023 lalu.
Letjen Alexander Sollfrank, kepala komando logistik NATO kepada The Telegraph mengatakan rencana yang ada adalah pasukan Amerika akan mendarat di pelabuhan Belanda. Sebelum kemudian naik kereta melalui Jerman dan seterusnya ke Polandia.
Namun pengaturan juga dilakukan untuk memperluas rute ke pelabuhan lain. Hal ini untuk memastikan jalur komunikasi darat tidak dapat diputus oleh pasukan Moskow.
“Jika pasukan NATO yang masuk dari Belanda terkena pemboman Rusia atau pelabuhan-pelabuhan di Eropa utara hancur , aliansi tersebut akan mengalihkan fokus ke pelabuhan-pelabuhan di Italia, Yunani, dan Turki,” katanya Selasa 4 Juni 2024.
Dari pelabuhan Italia, pasukan Amerika dapat diangkut melalui darat melalui Slovenia, Kroasia hingga Hongaria yang berbatasan dengan Ukraina. Rencana serupa juga dilakukan untuk mengangkut pasukan dari pelabuhan Turki dan Yunani melalui Bulgaria dan Rumania untuk mencapai sisi timur aliansi tersebut.
Rencana juga sedang disusun untuk mengangkut pasukan melalui pelabuhan di Balkan melalui Norwegia, Swedia dan Finlandia. Di koridor ini, militer Amerika tidak akan dibatasi oleh peraturan lokal. Dan akan bebas mengangkut kiriman tanpa batasan.
Sebelumnya pemerintah Perancis mengeluh tank-tanknya terjebak di perbatasan luar negeri karena proses birokrasi ketika mencoba untuk ditempatkan di Rumania. Langkah ini sebagai bagian dari skema baru untuk mempertahankan diri dari invasi Rusia.
Pertahanan Udara Lemah
Dalam lima tahun terakhir komando logistik NATO telah melakukan peninjauan untuk menemukan berbagai rute yang dapat digunakan untuk mengirimkan pasukan guna melawan invasi Rusia.
Pelabuhan-pelabuhan di Eropa utara, seperti Belanda, Jerman, dan negara-negara Baltik dianggap sangat rentan terhadap serangan rudal Rusia.
Yang mengkhawatirkan NATO adalah adanya peringatan aliansi tersebut hanya memiliki 5 persen pertahanan udara yang diperlukan untuk menutupi sisi timurnya. Sementara pertahanan udara sangat penting untuk mempertahankan pusat logistik utamanya. Terlebih setelah mengamati dan menilai perang Rusia di Ukraina, NATO mengamati Rusia telah menyerang basis logistik Ukraina.
- GOTO Diburu Investor Asing, Bagaimana Target Sahamnya?
- Tak Hanya Tapera, Berikut Sederet Potongan untuk Gaji Karyawan
- Dicontoh Indonesia, Program Tabungan Perumahan Kenya Juga Penuh Masalah
“Ukraina sangat menderita akibat serangan rudal jarak jauh Rusia terhadap sistem logistik mereka,” kata Sollfrank.
Hal ini mengarah pada kesimpulan jelas bahwa pangkalan logistik besar seperti yang dilakukan di Afghanistan dan Irak tidak lagi memungkinkan. Mereka hampir pasti akan diserang dan dihancurkan sejak awal dalam situasi konflik.
Sehubungan dengan pertahanan udara, menurut kepala komando logistik NATO Letjen Alexander Sollfrank situasinya memang selalu langka. “Ini adalah contoh bagus di mana prinsip militer berlaku. Jika Anda ingin menjadi kuat di mana pun, maka Anda tidak akan kuat di mana pun,” katanya.