Volodymyr Oleksandrovych Zelenskyy
Dunia

NATO-Ukraina Segera Bahas Isu Ekspor Gandum Laut Hitam

  • Dewan NATO-Ukraina yang didirikan pada pertemuan (KTT) aliansi bulan ini akan membahas situasi setelah Rusia menarik diri dari perjanjian yang mengawasi ekspor gandum dari pelabuhan-pelabuhan Ukraina yang telah berjalan satu tahun.
Dunia
Distika Safara Setianda

Distika Safara Setianda

Author

JAKARTA - Aliansi Barat mengumumkan NATO dan Ukraina bakal mengadakan pembicaraan tentang isu keamanan di Laut Hitam. Pembahasan utama terkait operasional koridor ekspor gandum yang menjadi permintaan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. Pertemuan tersebut dijadwalkan berlangsung pekan depan.

Juru bicara NATO, Oana Lungescu, mengatakan Dewan NATO-Ukraina yang didirikan pada pertemuan (KTT) aliansi bulan ini akan membahas situasi setelah Rusia menarik diri dari perjanjian yang mengawasi ekspor gandum dari pelabuhan-pelabuhan Ukraina yang telah berjalan satu tahun.

Zelenskiyy menyatakan bahwa dia telah meminta pertemuan tersebut dalam percakapan telepon dengan Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, dilansir dari Reuters, Senin 24 Juli 2023.

Lungescu mengatakan kedua pihak membahas mengenai penarikan diri Rusia dari perjanjian dan upaya berkelanjutan Moskow untuk “menggunakan makanan sebagai senjata”, yang memengaruhi jutaan orang rentan di seluruh dunia.

Lungescu menyatakan pertemuan tersebut akan diadakan dengan partisipasi duta besar. Pertemuan perdana yang berlangsung dalam pertemuan puncak NATO di Vilnius, dihadiri oleh kepala negara atau pemerintahan.

Zelenskiyy sebelumnya telah menyatakan bahwa dewan tersebut membawa kerja sama dengan NATO ke tingkat yang lebih maju dan berdampak. “Saya mengusulkan kepada Jens (Stoltenberg) agar dewan tersebut segera dipanggil untuk konsultasi krisis yang relevan. Pertemuan tersebut akan berlangsung dalam beberapa hari mendatang. Kita dapat mengatasi krisis keamanan di Laut Hitam," ujar Presiden Urkraina.

Sebelumnya Rusia menyatakan mundur dari perjanjian dengan alasan bahwa negara-negara Barat tidak memenuhi tuntutannya untuk menjamin ekspor makanan dan pupuk dari Moskow. Moskow juga menyatakan bahwa kapal-kapal yang menuju pelabuhan Laut Hitam di Ukraina dapat dianggap sebagai target militer.

Kepala bantuan PBB memberitahu Dewan Keamanan PBB pada hari Jumat bahwa kenaikan harga gandum sejak Rusia keluar dari perjanjian tersebut “berpotensi mengancam kelaparan dan berdampak buruk bagi jutaan orang.” Kenaikan harga gandum itu bisa turut berdampak pada Benua Asia, Afrika, dan sebagian Eropa yang menjadi tujuan ekspor gandum selama ini.