<p>Keputusan PM India melakukan lockdown secara khusus telah merugikan jutaan rakyat miskin India, membuat banyak orang kelaparan dan memaksa puluhan ribu buruh migran yang menganggur berjalan ratusan kilometer dari kota ke desa-desa asal mereka. / Reuters</p>
Nasional & Dunia

Negara Berkembang Bakal Ungguli Pasar Negara Maju pada 2021: India dan China Rajanya

  • Manajer investasi emerging market, Mark Mobius berharap pasar negara berkembang dapat melampaui pasar negara maju pada akhir 2021.

Nasional & Dunia
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Manajer investasi emerging market, Mark Mobius berharap pasar negara berkembang dapat melampaui pasar negara maju pada akhir 2021.

Optimisme ini muncul seiring dengan harapan berakhirnya pembatasan sosial dan bisnis serta ketersediaan vaksin tahun depan.

Mengutip Reuters, Rabu, 2 Desember 2020, tahun depan, pemerintah negara maju tak akan sekuat tahun ini. Saat ini, China dan India menjadi dua dari negara berkembang yang melaju menuju pemulihan ekonomi dengan cepat.

“Yang terbesar saat ini ada China dan India,” kata pendiri Mobius Capital Partners.

Tak hanya China dan India, Mobius juga melihat Korea Selatan dan Taiwan bergerak cepat dalam ‘beres-beres’ perekonomian. Turki dan Afrika Selatan juga ditaksir memiliki prospek yang cerah dalam satu atau dua tahun sejak sekarang.

Bicara soal vaksinasi, ia tak muluk-muluk vaksin bakal terdistribusi secara merata tahun depan. Kendati begitu, bukan berarti vaksin tak memiliki pengaruh yang luar biasa bagi perekonomian.

“Dampak vaksin secara psikologis sangat besar. Saya yakin ekonomi 2021 akan sangat baik,” tukasnya.

Untuk memperkuat fondasi ekonomi, ia menyarankan agar semua orang melakukan diversifikasi usaha. Belajar dari pandemi, Mobius mengatakan, tidak bisa lagi tiap orang hanya menggantungkan bisnisnya pada satu sektor tertentu.

Secara sektoral, Mobius mengatakan, sektor kesehatan dan pendidikan yang berbasis teknologi akan menjadi yang terbaik pada 2021.

Dia juga mengatakan perusahaan infrastruktur teknologi, seperti semikonduktor dan pembuat chip, akan tetap menarik. Pasalnya, pengembangan komputasi awan dan beragam digitalisasi sangat diperlukan untuk perluasan internet.

Terpenting, konsentrasi terhadap investasi yang berkelanjutan harus mulai dikokohkan mulai dari sekarang. Utamanya dalam konteks pemulihan ekonomi global.

Ia juga memperingatkan para perusahaan untuk mengutamakan loyalitas karyawan. Sebab, saat ini, loyalitas menjadi barang mahal di tengah ketidakmampuan perusahaan membayar penuh bahkan lebih pada karyawan. (SKO)