pretty-young-woman-eating-red-cherry-tomato-holding-bowl-mixed-salad.jpg
Gaya Hidup

Negatif COVID-19, Ini Pola Hidup yang Harus Diterapkan

  • Menjadi seorang ‘Pejuang’ COVID-19 tentunya tidaklah mudah. Segala perjuangan untuk sembuh dari penyakit ini mulai dari menjalani isolasi,  mengkonsumsi be

Gaya Hidup

Azura Azka Syavira

Menjadi seorang ‘Pejuang’ COVID-19 tentunya tidaklah mudah. Segala perjuangan untuk sembuh dari penyakit ini mulai dari menjalani isolasi,  mengkonsumsi berbagai macam obat-obatan, sampai akhirnya dinyatakan negatif, pada akhirnya memberikan pelajaran berharga untuk lebih sadar terhadap kesehatan tubuh.

Namun, walaupun sudah dinyatakan sembuh bukan berarti anda diizinkan untuk tak acuh terhadap protokol kesehatan. Sebaliknya, anda diharuskan untuk manjalani pola hidup sehat untuk melindungi diri sendiri.

1. Pola makan sehat

Menjalani pola makan sehat dapat dimulai dengan meningkatkan konsumsi protein hewani dan nabati. Selain sebagai sumber energi, protein berfungsi untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh serta membentuk antibodi. Fungsi protein bagi tubuh sangat penting untuk dijaga agar fungsi tubuh secara keseluruhan bisa berjalan dengan baik pula. Caranya adalah dengan memenuhi asupan protein harian. Batasi pula konsumsi makanan berlemak dan gula tinggi. Perbanyak minum air putih, serta mengonsumsi suplemen vitamin untuk daya tahan tubuh, juga perlu dilakukan untuk melindungi diri.

2. Olahraga

Bagi sejumlah orang COVID-19 menyebabkan para penderita dan penyintasnya mudah lelah dan sulit berkonsentrasi. Oleh karena itu, para penyintas COVID-19 disarankan untuk aktif bergerak dan berolahraga rutin agar kondisi tubuh bisa fit kembali. Rutin berjemur dan terkena paparan sinar matahari juga baik untuk memenuhi kebutuhan vitamin D tubuh secara alami yang dapat membantu menjaga daya tahan tubuh. 

3. Jaga kesehatan mental

Kesehatan mental juga merupakan salah satu  hal yang perlu diperhatikan dalam masa pandemi COVID-19. Beragam tekanan, stres, dan masalah yang terjadi mungkin akan mempengaruhi kualitas hidup penyintas. Gangguan psikotik yang menyerang para penyintas COVID-19 berisiko menyebabkan rasa kewalahan atau sulit berpikir jernih. 

Jika bingung harus memulai dari mana, anda dapat berkonsultasi dengan dokter dan meminta rekomendasi pengobatan psikolog atau psikiater mana yang paling tepat. Meski pandemi menuntut kita untuk sebisa mungkin mengambil jarak dengan orang lain dan membatasi kegiatan di luar rumah dengan ketat, usahakan untuk tetap terhubung dengan orang-orang terdekatmu. Namun, apabila memang membutuhkan waktu rehat dan mengambil jarak dengan orang lain, anda tidak perlu merasa bersalah. Ambillah waktu istirahat atau melakukan hobi untuk membantu memulihkan dan menjaga kondisi mental anda. Jangan lupa untuk tidur cukup setiap hari. Selain penting untuk kesehatan fisik, tidur cukup juga dapat membantu mendukung kesehatan mentalmu.

4. Tetap terapkan protokol kesehatan

Protokol kesehatan yang ketat tetap penting dilakukan agar terhindar dari risiko reinfeksi yang mungkin terjadi, termasuk melindungi orang terdekat dari bahaya COVID-19. Jangan sekali-kali mengabaikan protokol kesehatan, mulai dari memakai masker dengan benar, mencuci tangan dengan sabun dan air bersih, serta menjaga jarak dengan orang lain. Para penyintas COVID-19 juga harus tetap waspada dan sebisa mungkin membatasi aktivitas di luar rumah.

5. Lakukan perawatan lanjutan 

Kondisi penyintas COVID-19 juga perlu dipantau secara berkala oleh tim medis. Beberapa tes kesehatan yang perlu dilakukan adalah tes antibodi igG, tes darah, tes kadar vitamin D, cek kadar gula darah dan kolesterol, tes fungsi otak, cek kesehatan paru-paru dan jantung. Jangan ragu untuk melakukan medical check up untuk meminimalkan risiko jangan panjang infeksi virus corona. Ikuti anjuran dokter untuk menjalani perawatan pasca-COVID-19. Sampaikan seluruh keluhan yang kamu rasakan kepada dokter lewat sesi konsultasi.