Negeri Jiran Ini Segera Bangun Kereta Cepat Hubungkan Pontianak-Brunei-IKN
- Fase pertama pembangunan jalur kereta ini akan menghubungkan kota-kota dari barat ke pantai Timur, dimulai dari Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia dan berakhir di Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia.
Transportasi dan Logistik
JAKARTA - Brunergy Utama, sebuah perusahaan infrastruktur asal negeri jiran Brunei, telah mengumumkan rencana ambisius untuk membangun proyek kereta api berkecepatan tinggi pertama di Pulau Kalimantan.
Proyek ini akan membentang sepanjang lebih dari 1.620 km, menghubungkan Brunei dengan dua tetangganya, Indonesia dan Malaysia.
Pengembangan jaringan transportasi antar-pulau merupakan langkah monumental bagi konektivitas regional di Asia Tenggara.
Dilansir dari Malaymail.com, Fase pertama pembangunan jalur kereta ini akan menghubungkan kota-kota dari barat ke pantai Timur, dimulai dari Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia dan berakhir di Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia.
- OJK Jelaskan Manfaat Kebijakan Mekanisme Full Call Action
- Laba Bersih Citibank (Citi Indonesia) Melesat 82 Persen Menjadi Rp2,5 Triliun
- Imbas Tambang Ilegal, Produksi PT Timah (TINS) Susut Segini
Pembangunan fase awal menandai titik penting dalam mewujudkan visi integrasi regional yang lebih kokoh.
Melalui pemberdayaan infrastruktur yang canggih, fase ini akan membuka pintu bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan di wilayah-wilayah terpencil.
Sementara itu, fase kedua akan dibangun untuk menghubungkan wilayah Indonesia di Kalimantan Utara dan Timur, yang menjembatani kota besar Samarinda dan ibu kota baru Indonesia, Nusantara, menjanjikan era baru dalam pembangunan infrastruktur regional.
Dengan terwujudnya fase kedua ini, diharapakan tidak hanya akan meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas antar-pulau, tetapi juga akan menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih dinamis dan berkelanjutan di sepanjang jalur tersebut.
Proyek ini merupakan sebuah ambisi besar dalam pengembangan infrastruktur transportasi yang akan membentuk tulang punggung bagi jaringan kereta berkecepatan tinggi di seluruh kalimantan.
Jaringan Kereta Api
Dengan empat terminal utama dan total 24 stasiun yang tersebar di sepanjang jalur tersebut, proyek ini akan memberikan konektivitas yang lebih baik antara kota-kota utama dan membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi serta pariwisata.
Rencananya, kereta peluru akan menjadi andalan utama dalam mengoperasikan jalur ini, dengan kecepatan mencapai 350 kilometer per jam.
Kecepatan ini akan memungkinkan perjalanan yang lebih efisien dan cepat bagi penumpang, serta membuka potensi penggunaan transportasi publik yang lebih luas.
Namun, proyek ini dihadapkan pada tantangan finansial yang tidak kecil. Diperkirakan biaya proyek mencapai US$70 miliar atau setara dengan Rp1.113 triliun (kurs Rp15.900).
Sementara proposal dari perusahaan Brunei telah diajukan pada pemerintah Malaysia, Namun prospek proyek ini masih belum jelas terutama terkait partisipasi dari Malaysia dan Indonesia.
- Harga Minyak Kerek IHSG, Saham ADRO dan GJTL Bisa jadi Pilihan
- Saham ADMR hingga PWON Layak Diburu Kala IHSG Diramal Menguat
- Profil Helena Lim, Crazy Rich Tersangka Korupsi PT Timah
Meskipun demikian, jika proyek ini dapat direalisasikan, akan menjadi tonggak penting dalam pengembangan infrastruktur transportasi di kawasan tersebut dan membuka peluang baru bagi kerjasama antarnegara dalam meningkatkan konektivitas regional.
Keseluruhan proyek ini memperlihatkan komitmen yang kuat dari pemerintah setempat untuk membangun fondasi yang kokoh bagi kemajuan bersama di kawasan ini.
Profil Brunergy Utama Sdn Bhd
Brunergy Utama Sdn Bhd adalah sebuah perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Brunei. Perusahaan ini didirikan pada 21 Oktober 2013 dengan nama awal Mumin Energy (B) Sdn Bhd, yang awalnya beroperasi di sektor minyak dan gas.
Namun, seiring berjalannya waktu, Brunergy mengubah fokus bisnisnya menjadi sistem transportasi massal.
Pada tanggal 5 Agustus 2014, Brunergy resmi mengubah fokus bisnisnya, beralih dari sektor minyak dan gas untuk memusatkan perhatian pada pengembangan sistem transportasi massal di Brunei dan negara bagian Malaysia di sekitarnya.
Keputusan ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk berkontribusi dalam meningkatkan konektivitas dan mobilitas di wilayah tersebut, serta mendukung upaya dalam mengurangi ketergantungan pada sektor minyak dan gas.
Dengan fokus baru ini, Brunergy berpotensi untuk menjadi pemain kunci dalam pengembangan infrastruktur transportasi massal di wilayah tersebut, serta menjadi mitra strategis bagi pemerintah dalam mencapai tujuan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan berorientasi pada masa depan.