<p>Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar di kantor cabang Bank Mandiri, Jakarta, Senin, 22 Maret 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Pasar Modal

Neraca Dagang Indonesia Cetak Surplus, Kurs Rupiah Ditutup Menguat di Level Rp14.996,5 per USD

  • Menurut Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi, untuk perdagangan Senin, 18 Juli 2022, nilai rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.980-Rp15.030.

Pasar Modal

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Nilai kurs rupiah ditutup menguat sebanyak 26,5 poin ke level Rp14.996,5 perdolar Amerika Serikat (AS) menurut data perdagangan Bloomberg, Jumat, 15 Juli 2022.

Sebelumnya, nilai kurs rupiah hari ini dibuka dengan pelemahan tiga poin di level Rp15.023 perdolar AS sementara pada hari Kamis, 14 Juli 2022, kurs rupiah ditutup di level Rp15.020 perdolar AS.

Sekitar pukul 11.24 WIB, nilai kurs rupiah terhadap dolar AS sempat tertekan sampai ke level Rp15.070 per-USD. Namun, levelnya mulai melandai sampai akhirnya nilai kurs rupiah ditutup di level yang sudah disebutkan di atas.

Menurut Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi, untuk perdagangan Senin, 18 Juli 2022, nilai rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.980-Rp15.030.

Ibrahim juga mengatakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dalam beberapa waktu terdekat ini sangat dipengaruhi lonjakan inflasi. 

Inflasi yang diikuti oleh lonjakan harga komoditas bisa semakin diperparah oleh kacaunya pasokan energi dari Rusia di tengah konflik mereka dengan Ukraina.

Namun, dalam kondisi itu, Indonesia justru memperoleh berkah. Pasalnya, ada 10 negara dari Eropa yang meminta kiriman batu bara dari Indonesia. Permintaan yang paling besar berasal dari Jerman dengan kuota 1 juta ton dalam satu tahun.

"Dengan meningkatnya ekspor komoditas unggulan Indonesia, di antaranya batu bara, timah, CPO, dan nikel, membuat neraca dagang Indonesia kembali mencetak surplus pada periode Juni 2022. Bila melihat sejarahnya, maka surplus sudah mencapai 26 kali beruntun," kata Ibrahim dikutip dari riset harian, Jumat, 15 Juli 2022.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekspor Indonesia pada bulan Juni mencapai US$26,09 miliar (Rp391,26 triliun dalam asumsi kurs Rp14.996,5 perdolar AS).

Angka tersebut menandai kenaikan 40,68% secara year-on-year (yoy) dan 21,3% secara month-to-month (mtm). Sementara itu, nilai impor mencapai US$21 miliar (Rp314,92 triliun).

Dengan demikian, surplus neraca dagang Indonesia kembali terjadi pada bulan Juni dengan nilai sebesar US$5,09 miliar (Rp76,3 triliun).