<p>Aktivitas bongkar muat kapal muatan barang di dermaga Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Rabu, 19 Mei 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Neraca Perdagangan Juni 2021 Surplus Rp19,13 Triliun

  • Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia kembali mengalami surplus sebesar US$1,32 miliar atau Rp19,13 triliun (asumsi kurs Rp14.498 per dolar Amerika Serikat) pada Juni 2021.

Industri
Muhamad Arfan Septiawan

Muhamad Arfan Septiawan

Author

JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia kembali mengalami surplus sebesar US$1,32 miliar atau Rp19,13 triliun (asumsi kurs Rp14.498 per dolar Amerika Serikat) pada Juni 2021.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan realisasi surplus neraca perdagangan Juni 2021 masih lebih tinggi dibandingkan dengan Juni 2020 yang hanya US$1,2 miliar. Namun demikian, neraca dagang pada Juni ini lebih rendah dibandingkan dengan Mei 2021 yang sebesar US$2,36 miliar.\

Margo menjelaskan surplus neraca perdagangan ini ditopang oleh kinerja ekspor yang cukup baik.

“Ekspor kita sangat menjanjikan. Ekspor kita pada Juni 2021 ini bahkan sudah melebihi periode Juni 2019 atau masa sebelum pandemi COVID-19,” kata Margo dalam konferensi pers, Kamis, 15 Juni 2021.

Nilai ekspor Indonesia pada Juni 2021 diketahui sebesar US$18,55 miliar. Realisasi itu tumbuh 9,52% dari Mei 2021 (month to month) yang sebesar US$16,93 miliar.

Sementara secara tahunan (year on year), capaian ekspor Indonesia telah tumbuh 54,56%. Adapun kinerja ekspor periode Januari-Juni 2021 mencapai US$102,87 miliar atau tumbuh 34,78% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.

Kinerja ekspor Juni 2021 ditopang oleh kinerja sektor migas yang berhasil tumbuh 27,23% mtm atau 117,5% yoy. Nilai ekspor migas pada Juni 2021 ini menembus US$1,23 miliar.

Sementara itu, total ekspor non-migas pada Juni 2021 mencapai US$17,31 miliar. Capaian ini lebih tinggi 8,45% dibandingkan Mei 2021 yang sebesar US$15,96 miliar.

Di sisi lain, kinerja impor Indonesia masih kokoh dengan mencatatkan pertumbuhan 21,04% mtm atau 60,12% yoy. Nilai impor Indonesia pada Juni 2021 mencapai US$17,23 miliar.

Lebih rinci, impor migas pada Juni 2021 ini mengalami kenaikan 11,44% mtm dan berhasil parkir di posisi US$2,30 miliar. Secara tahunan, impor migas tercatat telah tumbuh lebih dari dua kali lipat, yakni 239,39%.

Adapun kinerja impor non-migas pada Juni 2021 mencatatkan pertumbuhan 22,66% mtm atau 48,08% yoy. Nilai impor non migas pada Juni 2021 ini mencapai US$14,93 miliar.

Ekonom Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Yusuf Randy menilai penurunan surplus neraca perdagangan ini dipicu oleh ekspor ke India yang terganjal akibat kasus COVD-19 di negara tersebut.

Hal ini dibuktikan dengan realisasi ekspor ke India yang merosot menjadi US$94,2 juta. Selain itu, ekspor Indonesia ke negara tetangga India, yakni Pakistan ikut turun menjadi US%85,8 juta pada Juni 2021 ini.

“Saya kira di India masih mewaspadai kasus COVID-19 dan varian barunya sehingga bisa mengganggu kinerja ekspor Indonesia,” kata Yusuf kepada TrenAsia.com, Kamis, 15 Juni 2021.

Di sisi lain, kokohnya surplus neraca perdagangan Indonesia semakin didorong oleh perbaikan ekonomi China. Pangsa ekspor China menguasai 23,88% dari total ekspor Indonesia pada Juni 2021.

Negeri Tirai Bambu juga menjadi importir utama Indonesia. Komoditas China menguasai 31,73% dari total impor Indonesia pada bulan lalu.

“Ekonomi China menurut saya masih jadi pemain utama dalam kinerja ekspor Indonesia,” ujar Yusuf. (LRD)