Netanyahu Skors Menteri Usai Ancam Serang Gaza dengan Nuklir
- Kantor Netanyahu mengeluarkan pernyataan bahwa Menteri Warisan Amihay Eliyahu, dari partai sayap kanan dalam pemerintahan koalisi, telah diskors dari rapat kabinet sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Dunia
JAKARTA - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberikan tindakan disiplin kepada seorang anggota kabinetnya yang menggagas serangan nuklir ke Gaza. Gagasan itu di tengah perang dengan Hamas yang menimbulkan banyaknya korban sipil Palestina.
Kantor Netanyahu mengeluarkan pernyataan bahwa Menteri Warisan Amihay Eliyahu, dari partai sayap kanan dalam pemerintahan koalisi, telah diskors dari rapat kabinet sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Ditanya dalam sebuah wawancara radio tentang opsi nuklir, Eliyahu menjawab, “Itu salah satu caranya.” Pernyataannya segera menuai kecaman dari seluruh dunia Arab dan dianggap tidak pantas oleh seorang pejabat AS.
- 5 Hal yang Harus Dilakukan Sebelum Menjual Ponsel atau Smartphone Anda
- Inilah Suhu Terbaik untuk Meraih Tidur Malam Nyenyak Menurut Penelitian
- Mayoritas Milineal, Bank BTN Catat Pengajuan KPR Online Oktober 2023 Naik 50 Persen
Baik Eliyahu maupun pemimpin partainya tidak terlibat dalam forum kementerian yang mengawasi perang di Gaza. Mereka juga tidak memiliki pengetahuan internal tentang kemampuan nuklir Israel—yang tidak diakui secara publik atau wewenang untuk mengaktifkannya.
“Pernyataan Eliyahu tidak didasarkan pada kenyataan. Israel dan IDF (militer) beroperasi sesuai dengan standar tertinggi hukum internasional untuk menghindari melukai orang yang tidak bersalah. Kami akan terus melakukannya sampai kemenangan kami,” kata kantor Netanyahu, dilansir dari Reuters, Senin 6 November 2023.
Liga Negara-negara Arab mengatakan dalam sebuah pernyataan, “Pernyataan rasis Menteri Israel Eliyahu terungkap. Dia tidak hanya mengakui bahwa mereka memiliki senjata nuklir, tetapi dia juga menegaskan realitas pandangan rasis Israel yang menjijikkan terhadap rakyat Palestina.”
Sekitar 9.500 warga Palestina tewas dalam perang tersebut. Hal itu memicu kekhawatiran internasional yang meluas atas taktik Israel. Krisis ini memicu kunjungan lain oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken ke Timur Tengah akhir pekan lalu.
“Jelas itu adalah pernyataan yang tidak menyenangkan dan perdana menteri menjelaskan dengan sangat jelas bahwa dia (Eliyahu) tidak berbicara atas nama pemerintah,” kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS. Eliyahu mengatakan dalam sebuah posting media sosial. “Jelas bagi siapa pun yang berakal sehat bahwa pernyataan nuklir itu metaforis," sergah Eliyahu.
“Tanggapan yang kuat dan tidak proporsional terhadap terorisme pasti diperlukan, yang akan menjelaskan kepada Nazi dan pendukung mereka bahwa terorisme tidak bermanfaat," lanjut Eliyahu.
Seorang juru bicara Hamas mengatakan Eliyahu mewakili terorisme kriminal Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya dam merupakan bahaya bagi seluruh wilayah dan dunia.
Dalam wawancara radio Kol Barama, Eliyahu menyebut merusak Gaza akan membahayakan sekitar 240 sandera, termasuk warga asing dan warga Israel—yang ditahan sejak Hamas memulai perang dengan serangan lintas perbatasan pada 7 Oktober yang menewaskan 1.400 orang.
- BPBD Bali Ajukan Status Siaga Darurat Bencana Bali Diperpanjang Hingga Desember
- Asosiasi Konsumen : RPP Kesehatan Akan Habisi Industri Kretek Nasional
- Ancaman Malware Baru pada Ponsel Android, Hati-hati!
“Dalam perang, Anda harus membayar mahal,” jawab menteri, sambil menambahkan bahwa dia berdoa untuk kembalinya para sandera.
Benny Gantz, mantan jenderal yang bergabung dengan Netanyahu, mengatakan pernyataan Eliyahu telah merusak. "Lebih buruk lagi, menambah penderitaan keluarga para sandera," ujarnya.