Newport Marine Services (BOAT) Siap Berlayar di Bursa, Begini Kinerja Keuangannya
- PT Newport Marine Services Tbk (BOAT) sebuah emiten perkapalan yang siap listing di November ini, telah menetapkan harga penawaran sebesar Rp100 per saham dalam pelaksanaan initial public offering (IPO).
Bursa Saham
JAKARTA – PT Newport Marine Services Tbk (BOAT) sebuah emiten perkapalan yang siap listing di November ini, telah menetapkan harga penawaran sebesar Rp100 per saham dalam pelaksanaan initial public offering (IPO).
Berdasarkan prospektus yang dirilis, emiten ini akan menggunakan kode saham BOAT dan berencana melepas sebanyak 1 miliar lembar saham biasa atas nama. Jumlah tersebut setara dengan 28,57% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Dengan penetapan harga Rp100 per saham, BOAT diproyeksikan mampu mengumpulkan dana segar hingga Rp100,04 miliar dari proses IPO tersebut. Dalam aksi korporasi ini, BRI Danareksa Sekuritas menjadi penjamin dan pelaksana emisi efek IPO perseroan.
- Mau Bagi Dividen, ADRO jadi Saham Tercuan LQ45 Pagi Ini
- IHSG Hari Ini 05 November 2024 Turun 5,82 ke 7.473,69
- Harvey Moeis Akui Minta Rp23 Miliar dari 4 Smelter Swasta
Asal tahu saja, Dana hasil IPO ini akan dialokasikan secara strategis. Sebesar US$4,78 juta, atau sekitar Rp75 miliar digunakan untuk melunasi sebagian pokok pinjaman, mengurangi beban keuangan perusahaan secara signifikan.
Sisa dana akan difokuskan untuk modal kerja, yang mencakup biaya menyewa kapal guna mendukung aktivitas operasional serta peningkatan pendapatan dari armada kapal sewa. Selain itu, modal ini akan digunakan untuk membiayai keperluan operasional seperti bahan bakar kapal dan pengeluaran terkait kegiatan utama lainnya.
Dari laporan keuangan per April 2024, BOAT mencatat laba bersih sebesar US$1.684. Meskipun angka ini mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar US$15.448, penurunan ini mencerminkan tantangan yang dihadapi perusahaan.
Sementara itu, pendapatan BOAT juga menyusut 11,61% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi US$3,1 juta per April 2024, dibandingkan dengan US$3,51 juta pada periode yang sama tahun lalu.
Di samping itu, total aset per April 2024 mencapai US$33,87 juta, mencatat penurunan sebesar 2,58% sepanjang tahun berjalan (year to date/YtD). Sementara itu, liabilitas perusahaan berkurang 2,44% menjadi US$17,09 juta.
Dengan demikian, EV/EBITDA emiten bersandikan BOAT ini tercatat di angka sebesar 7,19x, mencerminkan kinerja operasional perusahaan yang sudah mempertimbangkan beban bunga dan amortisasi.
Sementara itu, rasio PBV (Price to Book Value) sebesar 0,92x mengindikasikan bahwa valuasi saham perseroan tergolong konservatif dibandingkan dengan rata-rata PBV perusahaan lain di industri sejenis.
Sebagai informasi, Newport Marine Services sendiri dikenal sebagai perusahaan yang mengkhususkan diri dalam penyediaan jasa perkapalan untuk kegiatan lepas pantai, dengan fokus utama pada sektor minyak dan gas bumi. BOAT menawarkan layanan sewa kapal, baik kapal yang dimiliki sendiri maupun kapal sewa, sesuai kebutuhan dan permintaan pelanggan.
Perusahaan ini mengoperasikan enam kapal milik sendiri, yang terdiri dari empat kru/utility vessel serta dua anchor handling tug supply (AHTS), yang memiliki peran penting dalam mendukung kegiatan lepas pantai.
Sebelum pelaksanaan IPO, saham BOAT dikendalikan oleh Sujaya Soekarno Putra dengan 1.000.400.000 saham (40% dari modal ditempatkan dan disetor), Dharmawati Djuhana dengan 750.400.000 saham (30%), dan Surya Soekarno Putra dengan 750.400.000 saham (30%).
Setelah IPO, struktur permodalan berubah dengan Sujaya Soekarno Putra memegang 1.000.400.000 saham (28,57%), Dharmawati Djuhana memegang 750.400.000 saham (21,43%), Surya Soekarno Putra juga memegang 750.400.000 saham (21,43%), dan masyarakat umum memiliki 1.000.480.000 saham (28,57%) dari modal ditempatkan dan disetor