Ngadu ke ICC, Meksiko-Chili Khawatir Eskalasi Perang di Gaza
- Otoritas kesehatan di Gaza menyatakan pada Kamis, jumlah korban tewas akibat perang telah mencapai 24.620 orang, dengan banyak yang dikhawatirkan tertimbun di bawah puing-puing.
Dunia
JAKARTTA - Meksiko dan Chili menyatakan kekhawatiran yang semakin besar atas eskalasi kekerasan setelah beberapa bulan perang antara Israel dan Hamas. Hal itu mereka sampaikan dalam rujukan ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas kemungkinan kejahatan.
Militan Hamas melancarkan serangan mendadak di Israel pada bulan Oktober 2023, menewaskan 1.200 sebagian besar warga sipil dan menyandera 253 sandera, dengan banyak laporan kemudian muncul tentang pemerkosaan dan mutilasi.
Serangan balasan Israel terhadap Jalur Gaza yang dipimpin oleh Hamas telah menimbulkan kekhawatiran dan perhatian internasional yang meningkat terkait kematian warga sipil, khususnya anak-anak.
- Kemudahan Pinjam Uang di Pinjol Diasumsikan Jadi Penyebab Kredit Macet, Ini Langkah OJK
- Pertumbuhan Kredit Tahun 2023 Mencapai 10,38 Persen
- Analis Sebut 2024 Akan Jadi Era Baru untuk Bitcoin
Otoritas kesehatan di Gaza menyatakan pada Kamis, jumlah korban tewas akibat perang telah mencapai 24.620 orang, dengan banyak yang dikhawatirkan tertimbun di bawah puing-puing.
Dalam sebuah pernyataan, kementerian luar negeri Meksiko berpendapat bahwa ICC adalah forum yang tepat untuk menetapkan potensi tanggung jawab pidana, baik yang dilakukan oleh agen kekuatan yang menduduki maupun kekuatan yang diduduki.
“Tindakan Meksiko dan Chili ini disebabkan oleh meningkatnya kekhawatiran atas eskalasi kekerasan terbaru, terutama terhadap sasaran sipil,” katanya, dikutip dari Reuters, pada Jumat, 19 Januari 2024.
Israel bukan anggota pengadilan yang bermarkas di Den Haag dan tidak mengakui yurisdiksinya. Namun jaksa ICC telah menekankan bahwa pengadilannya memiliki yurisdiksi atas potensi kejahatan perang yang dilakukan oleh militan Hamas di Israel dan oleh orang Israel di Gaza.
Meksiko menyebut, banyak laporan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang merinci banyak insiden yang dapat dianggap sebagai kejahatan di bawah yurisdiksi ICC.
Menteri Luar Negeri Chili, Alberto van Klaveren, mengatakan kepada wartawan pada Kamis di Santiago bahwa negaranya tertarik untuk mendukung penyelidikan atas kemungkinan kejahatan perang di mana pun hal itu mungkin terjadi.
Meksiko mengatakan pihaknya mengikuti dengan cermat kasus yang diajukan minggu lalu di hadapan Mahkamah Internasional (ICJ) di mana Afrika Selatan menuduh Israel melakukan genosida di Gaza dan menuntut agar pengadilan memerintahkan penangguhan darurat kampanye militer Israel.
- OJK Rilis POJK Modal Ventura untuk Dukung Start Up dan UMKM
- Sumber Global Energy (SGER) Pacu Diversifikasi Pasca Raih Rating idA- dari Pefindo
- Kapasitas Pembangkit EBT dan Biodiesel akan Digenjot
Israel menolak tuduhan tersebut. Baik ICJ dan ICC menangani kasus-kasus dugaan genosida, dengan yang pertama menyelesaikan perselisihan antara negara bagian dan yang terakhir menuntut individu atas kejahatan.