<p>Pasukan Amerika di Afghanistan/</p>
Dunia

Ngeri, 580 Tentara Amerika Bunuh Diri Selama 2020

  • Data yang dirilis Pentagon pada Kamis 30 September 2021 menunjukkan jumlah bunuh diri militer Amerika melonjak 15% tahun lalu

Dunia

Amirudin Zuhri

WASHINGTON-Ternyata bukan medan perang yang menjadi ancaman kematian tertinggi bagi militer Amerika, tetapi tingginya tingkat bunuh diri di kalangan personel militer negara tersebut.

Data yang dirilis Pentagon pada Kamis 30 September 2021 menunjukkan jumlah bunuh diri militer Amerika melonjak 15% tahun lalu dengan peningkatan paling signifikan terjadi Angkatan Darat dan Korps Marinir. Para pemimpin senior menyebut kondisi ini sangat meresahkan dan mendesak lebih banyak upaya untuk membalikkan tren.

Menurut data tersebut terdapat 580 kasus bunuh diri pada tahun 2020 lalu. Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan 504 pada tahun sebelumnya. Dari angka tersebut jumlah bunuh diri oleh pasukan Garda Nasional Angkatan Darat melonjak sekitar 35%, dari 76 pada 2019 menjadi 103 pada tahun 2020. Sementara Angkatan Darat yang bertugas aktif mengalami kenaikan hampir 20%. 

Bunuh diri Korps Marinir meningkat lebih dari 30%  dari 47 menjadi 62. Semetnara Komando cadangan Korps Marinir naik dari sembilan kematian menjadi 10. Jumlah total bunuh diri Angkatan Laut turun dari 81 menjadi 79, dan Angkatan Udara tetap sama, di 109.

Menteri Pertahanan Amerika Lloyd Austin menyebut kondisi ini sangat meresahkan. Apalagi trennya tidak menuju ke arah yang benar.

Bunuh diri telah lama menjadi masalah di militer Amerika.  Meski penyebab bunuh diri itu kompleks dan tidak sepenuhnya dipahami, para pemimpin militer sebelumnya mengatakan mereka percaya pandemi COVID-19 menambah tekanan pada kekuatan yang sudah tegang. 

Pasukan tahun lalu dipanggil untuk membantu pengujian vaksin kemudian harus berjuang dengan virus itu sendiri di antara kerabat dan teman. Mereka juga berurusan dengan pengerahan zona perang yang berkelanjutan, bencana nasional, dan sering kali kerusuhan sipil yang disertai kekerasan.

Penelitian perilaku telah menghubungkan bunuh diri militer dengan berbagai masalah pribadi, termasuk stres keuangan dan perkawinan.

Juru bicara pers Pentagon John Kirby mengakui Departemen Pertahanan Amerika tidak dapat sepenuhnya menjelaskan peningkatan bunuh diri dalam beberapa tahun terakhir. Sangat sulit untuk mencari penyebab pasti bunuh diri.” Untuk itu kami sulit untuk membicarakannya dengan spesifik kecuali mengatakan bahwa kami menganggap ini sangat, sangat serius,” katanya sebagaimana dilaporkan Associated Press 2 September 2021.

Para pemimpin militer selama beberapa tahun telah berusaha untuk mengurangi stigma yang terkait dengan mencari bantuan kesehatan mental. Pesan itu disampaikan dalam pernyataan publik yang luar biasa tahun 2020 lalu oleh wakil Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal John Hyten. 

Dia mengatakan dia mencari bantuan kesehatan mental saat memimpin Komando Strategis Amerika dari 2016 hingga 2019. Dia tidak mengungkapkan rinciannya tetapi mengatakan dia bertemu seorang psikiater. Sebuah pengakuan publik yang langka oleh seorang perwira senior.

Para pemimpin Angkatan Darat Amerika menyebut bunuh diri sebagai tantangan yang signifikan untuk mereka dan  mencatat bahwa tren telah meningkat selama lima tahun terakhir.

Sekretaris Angkatan Darat Amerika Christine Wormuth dan Kepala Staf Angkatan Darat Amerika Jenderal James C. McConville dalam sebuah pernyataan mengatakan meski tidak ada pemahaman yang jelas tentang apa yang menyebabkan peningkatan bunuh diri, mereka menyadari bahwa harus berbuat lebih baik dalam mencegah bunuh diri dan memastikan sumber daya tersedia dan mudah diakses.

Pejabat pertahanan mengatakan secara umun tingkat bunuh diri per 100.000 anggota militer tidak meningkat secara signifikan. Data menunjukkan tingkat bnuh diri  antara dua hingga tujuh bunuh diri per 100.000.