Ngeri, Gempa Turki Bikin Bumi Tampak Terbelah
- Gempa dahsyat yang terjadi di Turki dan Suriah rupanya memberi tampilan lain pada permukaan bumi.
Dunia
ISTANBUL - Gempa dahsyat yang terjadi di Turki dan Suriah rupanya memberi tampilan lain pada permukaan bumi. Menurut citra yang diambil oleh satelit Pusat Pengamatan & Pemodelan Gempa Bumi, Gunung Berapi & Tektonik (COMET) Inggris, gempa tersebut membuat bumi tampak terbelah dua.
Peneliti COMET menemukan retakan tersebut setelah gempa terjadi. Hal ini didapatkan setelah membandingkan gambar daerah dekat pantai Laut Mediterania yang diambil oleh satelit pengamat Bumi Eropa Sentinel-1 sebelum dan sesudah gempa dahsyat terjadi.
Lewat citra tersebut, tampak adanya retakan panjang membentang 300 kilometer ke arah timur laut dari ujung timur laut Laut Mediterania. Retakan itu disinyalir tercipta dari gempa pertama dari dua gempa besar yang melanda wilayah itu.
Sedangkan retakan kedua yang membentang sepanjang 125 kilometer (km) diprediksi terbuka selama gempa kedua yang berkekuatan 7,5 SR sekitar sembilan jam kemudian.
- Sering Diabaikan, Bukan Fokus Mengejar Kebahagiaan Tapi Ini yang Bisa Bikin Kita Bahagia
- Apa Itu Efek Mandela?
- 5 Kalimat yang Tidak Boleh diucapkan di Tempat Kerja, Gantilah dengan Ini
"Pecahan seperti itu biasanya muncul setelah gempa kuat," kata Pimpinan Tim COMET Profesor Tim Wright sebagaimana dikutip dari Space, Rabu, 13 Februari 2023.
Wright melanjutkan, kedua retakan tersebut sangat panjang yang bisa menjadi sebuah bukti betapa besarnya energi yang dilepaskan oleh gempa bumi.
Menurutnya, patahan kerak bumi akibat gempa Turki ini adalah salah satu yang terpanjang dalam catatan di benua. Juga sangat tidak biasa untuk kejadian dua gempa besar yang terjadi dalam beberapa jam satu sama lain.
"Semakin besar gempanya, makin besar patahannya dan semakin tergelincir," terang Wright.
Wright menambahkan bahwa patahan kerak bumi akibat gempa Turki ini bisa dikatakan sebagai salah satu yang terpanjang dalam catatan di benua. Retakan ini juga disebut sangat tidak biasa terjadi setelah ada dua gempa besar yang terjadi dalam beberapa jam satu sama lain.
Sebagaimana diketahui, pada gempa, pergerakan lempeng tektonik yang menyebabkan gempa bumi sedemikian rupa sehingga retakan terlihat jelas di permukaan.
Di Turki, Letak lempengan ini melewati kota-kota dan dalam beberapa tempat langsung melalui bangunan.
"Kami memperkirakan kemungkinan perpindahan horizontal jarang hingga 5 meter," ujar peneliti COMET Milan Lazecky.
Perlu diketahui, wilayah Turki, Suriah yang berada di utara Siprus memang disebut rentan terhadap gempa bumi yang dahsyat. Pasalnya, tiga lempeng tektonik, lempeng Anatolia, Arab, dan Afrika, bertemu di sini. Pertemuan lempeng ini kemudian menciptakan tekanan saat mereka saling bertabrakan.
Sekadar info, gempa Turki memakan korban jiwa lebih dari 20.000. Jumlah ini diprediksi akan bertambah mengingat dan banyak korban kemungkinan masih terkubur di bawah reruntuhan.
Sejak gempa terjadi, satelit yang dioperasikan oleh instansi pemerintah maupun perusahaan swasta mengalami kerusakan.