<p>Pasukan Amerika di Afghanistan/</p>
Nasional & Dunia

Ngeri! 37 Juta Orang Telantar akibat ‘Perang Melawan Teror’ Amerika

  • RHODE ISLAND -Setidaknya 37 juta orang dan mungkin hingga 59 juta, telah telantar oleh “global war on terror” atau “perang global melawan teror” yang diluncurkan Amerika oleh pemerintahan Presiden George W. Bush hampir 20 tahun lalu. Laporan baru dari Proyek Cost of War Brown University menawarkan gambaran komprehensif pertama tentang berapa banyak orang yang mengungsi […]

Nasional & Dunia
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

RHODE ISLAND -Setidaknya 37 juta orang dan mungkin hingga 59 juta, telah telantar oleh “global war on terror” atau “perang global melawan teror” yang diluncurkan Amerika oleh pemerintahan Presiden George W. Bush hampir 20 tahun lalu.

Laporan baru dari Proyek Cost of War Brown University menawarkan gambaran komprehensif pertama tentang berapa banyak orang yang mengungsi akibat konflik yang dilancarkan Amerika sebagai bagian perang tersebut.

“Perang pasca-9/11 Amerika telah memaksa sedikitnya 37 juta orang mengungsi di dan dari Afghanistan, Irak, Pakistan, Yaman, Somalia, Filipina, Libya, dan Suriah. Ini melebihi mereka yang mengungsi pada setiap perang sejak tahun 1900, kecuali Perang Dunia II, ” kata laporan itu sebagaimana dikutip Business Insider Rabu 9 September 2020.

Laporan itu juga menyebutkan jutaan lainnya telah terlantar dalam konflik kecil yang melibatkan pasukan Amerika di Burkina Faso, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Chad, Republik Demokratik Kongo, Mali, Niger, Arab Saudi, dan Tunisia. Sebagai perbandingan, 37 juta hampir setara dengan populasi California  negara bagian terpadat di Amerika.

Sekitar 25 juta dari mereka telantar telah kembali ke rumah. Laporan itu menambahkan bahwa “kembali tidak menghapus trauma pengungsian atau berarti bahwa mereka yang telantar telah kembali ke rumah asalnya atau ke kehidupan yang aman. “

“Pengungsian telah menyebabkan kerugian yang tak terhitung bagi individu, keluarga, kota kecil, kota besar, wilayah, dan seluruh negara secara fisik, sosial, emosional, dan ekonomi,” kata laporan itu. Ditekankan bahwa jumlah total pengungsi tidak sepenuhnya menggambarkan dampak kehilangan rumah dan banyak hal lainnya.

Laporan tersebut dikeluarkan hanya beberapa hari sebelum peringatan 19 tahun serangan teror 11 September 11, yang mendorong perubahan besar di seluruh dunia dan terus berdampak pada pendekatan Amerika terhadap urusan luar negeri. Secara keseluruhan, perang melawan teror secara luas dipandang sebagai kegagalan besar yang merugikan Amerika dalam jumlah yang sangat besar uang dan sumber daya, belum lagi hilangnya nyawa.

Menurut proyek Cost of War, biaya pemerintah federal untuk perang melawan teror lebih dari US$ 6,4 triliun dan perang menewaskan lebih dari 800.000 orang dalam kekerasan perang langsung.

Amerika masih memiliki pasukan di Afghanistan yang diserang pada Oktober 2001, dan pemerintahan Trump terlibat dalam pembicaraan damai yang sedang berlangsung dan lemah dengan Taliban.

Para sejarawan umumnya setuju bahwa invasi Amerika ke Irak pada tahun 2003 memicu kebangkitan ISIS, yang mendorong konflik yang sama sekali baru di Irak dan Suriah, serta serangan teror di seluruh dunia. Sementara itu, meski Osama bin Laden tewas pada 2011, Al Qaeda juga belum kalah total.