Nielsen: 71 Persen Konsumen Global Lebih Percaya Iklan Brand Dari Influencer
- Selain itu, Nielsen juga mencatat bahwa 80% penonton iklan yang melibatkan influencer dapat mengingat brand dengan lebih baik.
Industri
JAKARTA - Nielsen Media Research dalam studinya mendapati bahwa 71% konsumen di skala global mempercayai iklan, opini, maupun brand positioning yang melibatkan influencer.
Selain itu, Nielsen juga mencatat bahwa 80% penonton iklan yang melibatkan influencer dapat mengingat brand dengan lebih baik.
Berangkat dari data tersebut, Nielsen pun berasumsi bahwa influencer dapat membantu brand dalam menjalin hubungan yang otentik dan personal, apalagi studi ini pun mengungkapkan bahwa pemasar global berencana untuk meningkatkan pengeluaran iklan pada media sosial hingga 53% pada tahun 2023.
Selain itu, menurut 64% dari pemasar global yang disurvei oleh Nielsen, media sosial adalah kanal berbayar yang paling efektif untuk pemasaran digital.
- Melihat Kantor Pusat Teknologi Logistik "Deliveree"
- Indorama (INDR) Milik Sri Prakash Lohia Tebar Dividen Rp615,09 Miliar, Simak Jadwalnya
- Transaksi Kripto Capai Rp2,35 Triliun per Hari, Wamendag: Punya Potensi Ekspor Besar
Dengan menjadikan media sosial sebagai ruang untuk pemasaran, influencer dinilai Nielsen dapat menjadi sarana yang tepat untuk meningkatkan brand awareness selama pihak pemasarnya dapat menyesuaikan citra produk mereka dengan persona yang tepat.
Brand yang mampu menyesuaikan citra mereka dengan influencer yang tepat dapat mendongkrak kepercayaan konsumen sehingga produk-produk yang ditawarkan pun akan menjadi top of mind bagi para pembeli potensial.
Dalam hasil studinya, Nielsen memaparkan salah satu contoh kasus yang memperlihatkan bagaimana influencer dapat berpengaruh dalam pemasaran digital suatu brand.
- Miliki Cadangan Terbesar ke-2 di Dunia, Indonesia Punya Harta Karun 800 Ribu Ton Timah
- Nilai Tukar Rupiah Makin Tertekan, Bos BI: Lebih Baik dari Negara Berkembang Lain
- Tak Hanya Sri Lanka, 6 Negara Ini Bangkrut Karena Utang
Barbara Kristoffersen, bintang media sosial asal Denmark, dalam salah satu videonya pernah memperlihatkan hoodie merk Gap dengan warna yang sudah tidak diproduksi oleh perusahaan sejak tahun 2000.
Sebenarnya, Kristoffersen dalam videonya itu tidak bermaksud mengiklankan hoodie yang ia kenakan, tapi tagar #brownhoodie dan #gaphoodie pun menjadi viral dengan total peningkatan engagement hingga 188,35% dan mendongkrak harga jaket tersebut di situs-situs barang bekas.
Brand Gap pun memanfaatkan hal tersebut untuk meningkatkan penjualan. Bekerja sama dengan Kristoffersen dan influencer lainnya, Gap membuat konten dengan tagar #gaphoodie yang tembus hingga 6,5 juta penonton. Gap juga memproduksi lagi warna coklat untuk hoodie mereka.