Ilustrasi ekspor
Makroekonomi

Nilai Ekspor Indonesia Turun Akibat Melemahnya Permintaan

  • Penurunan nilai ekspor sangat terkait dengan kondisi ekonomi global terutama di negara-negara tujuan utama ekspor.

Makroekonomi

Bintang Surya Laksana

JAKARTA - Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal menyebutkan penurunan nilai ekspor Indonesia pada Oktober 2023 merupakan akibat dari melemahnya permintaan dari negara-negara utama tujuan ekspor Indonesia.

“(Penurunan nilai ekspor) ini tentu berkaitan dengan pelemahan permintaan di industri produk-produk manufaktur, karena negara-negara tujuan ekspor, China itu juga kondisi pertumbuhan ekonominya tidak sekuat yang dibayangkan cenderung masih lemah,"ujar Faisal pada Rabu, 15 November 2023.ujar Faisal pada Rabu, 15 November 2023.

Sementra Amerika sudah agak lebih mendingan dibandingkan tren sebelum-sebelumnya, tetapi tetap saja belum cukup kuat dibandingkan dengan kondisi pra-pandemi,” 

Faisal menyoroti penurunan nilai ekspor ini sangat terkait dengan kondisi ekonomi global terutama di negara-negara tujuan utama ekspor. Terlebih lagi, tren harga komoditas saat ini masih mengalami pelemahan meskipun baru-baru ini penurunan terjadi dengan laju yang lebih lambat. Oleh karena itu, Faisal menekankan perlu adanya kebijakan yang tepat untuk menstimulasi permintaan domestik sehingga dapat meredam dampak yang berasal dari situasi global saat ini.

Faisal juga menyoroti pentingnya upaya diversifikasi ekspor terutama dalam menjalin hubungan dengan negara-negara non-tradisional agar memperluas pasar ekspor Indonesia. 

Faisal juga mengingatkan untuk waspada terhadap tren penurunan yang konsisten dalam impor bahan baku dan bahan penolong. Hal tersebut mengindikasikan penurunan permintaan industri akan bahan baku dan memiliki kaitan dengan tingkat produksi dalam industri manufaktur.

Menurunnya tingkat produksi sering kali berhubungan dengan tingkat permintaan produk jadi di pasar domestik.

“Ekspor sendiri mengalami penurunan, walaupun secara month to month (m-to-m) mengalami peningkatan, tapi secara tahunan (year-on-year/yoy), artinya dibandingkan dengan tahun yang lalu, bulan yang sama pada tahun lalu terus mengalami kontraksi, baik ekspor maupun impor,” kata Faisal.

Kinerja Ekspor Indonesia Oktober 2023

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, nilai ekspor Indonesia pada Oktober 2023 turun 10,43 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi US$22,15 miliar atau Rp345,96 triliun (kurs Rp15.619).

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini pada Rabu, 15 November 2023 dalam konferensi pers mengatakan, ekspor nonmigas Oktober 2023 mencapai US$20,78 miliar (Rp324,56 triliun) atau ikut turun 11,36%  jika dibanding ekspor nonmigas Oktober 2022.

Pudji memaparkan, secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari - Oktober 2023 mencapai US$214,41 miliar (Rp3.348,86 triliun) atau turun 12,15% dibanding periode yang sama tahun 2022. Sementara ekspor nonmigas mencapai US$201,25 miliar (Rp3.143,32 triliun) atau turun 12,74%.

BPS merinci berdasarkan sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari - Oktober 2023 turun 10,30% dibanding periode yang sama tahun 2022. Hal ini  juga disusul oleh ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan turun 10,44% dan ekspor hasil pertambangan dan lainnya turun 20,80%.