PTPP
BUMN

Nilai Kontrak Baru PT PP Tembus Rp4,9 Triliun pada Kuartal I 2024

  • PT PP Tbk (Persero) mengungkapkan adanya pertumbuhan sebanyak 20,1 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp4,9 triliun kontrak baru selama kuartal I-2024.
BUMN
Debrinata Rizky

Debrinata Rizky

Author

JAKARTA - PT PP Tbk (Persero) mengungkapkan adanya pertumbuhan sebanyak 20,1 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp4,9 triliun kontrak baru selama kuartal I-2024.

Direktur Utama PTPP Novel Arsyad menyebut, kondisi setelah tiga bulan pertama di 2024 memang membukukan peningkatan pada nilai kontrak baru. Saat ini perseroan terus menggenjot tender yang masuk di kuartal kedua tahun ini

"Omset kontrak baru di kuartal I-2024 hampir Rp5 triliun kurang lebih pastinya Rp4,9 triliun," katanya dalam Konpers RUPST PTPP Tahun Buku 2023 di Jakarta dilansir pada Kamis, 25 April 2024.

Secara rinci, proyek infrastruktur berkontribusi sebesar 62% dari total nilai kontrak baru, diikuti proyek gedung sebesar 29%, proyek EPC 4% dan anak usaha menyumbang 5%.

Kontrak IKN Tembus Rp11,23 T

PTPP sudah mengantongi total kontrak di Ibu Kota Negara (IKN) senilai Rp11,23 triliun. Dalam kesempatan yang sama, Direktur Operasi Infrastruktur PTPP Yul Ari Pramuraharjo mengatakan, beberapa paket kontrak di IKN sudah dikerjakan.

Yaitu, Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) 1 dengan nilai kontrak Rp100 miliar, serta KIPP 2 dengan nilai kontrak Rp335 miliar. Yul menjelaskan, proyek konstruksi lain yang juga tengah digarap saat ini adalah Bandara VVIP, Tol 3B, Sumbu Kebangsaan Barat, dan Tol 6C.

Selain itu, PTPP juga menggarap sejumlah proyek gedung. Direktur Operasi Bidang Gedung PTPP Yuyus Juarsa menyebut, proyek gedung yang tengah digarap adalah Istana Presiden, Kantor Presiden, rusun ASN-Hankam, komplek perkantoran Bank Indonesia (BI), dan Gedung Kementerian PUPR.

Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Perusahaan PTPP Bakhtiyar Efendi menyebut target penjualan perseroan tersebut ditetapkan seiring dengan target kontrak baru yang dibidik sebesar Rp32 triliun pada tahun ini.

Target perolehan kontrak baru tahun ini, tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan tahun lalu karena adanya prediksi perlambatan saat masa transisi pemerintahan sehingga banyak proyek yang ditunda.

Adapun komposisi proyek terhadap penjualan yakni sebesar 37% dari BUMN, 40% dari pemerintah, sedangkan sisanya dari swasta. Sementara, lini proyek yakni sebesar 53% infrastruktur, 34%

Hingga Desember 2023, PTPP membukukan perolehan kontrak baru sebesar Rp31,67 triliun. Perolehan kontrak baru tersebut meningkat 1,54% dibandingkan dengan periode sama di tahun 2022 yang senilai Rp 31,19 triliun.

Kontrak baru tersebut didominasi oleh proyek dengan sumber dana pemerintah sebesar 42,79%, swasta sebesar 37,20%, dan BUMN sebesar 20,01%.