Nilai Kurs Rupiah Dihantam Dolar AS Lagi, Ini Alasannya
- Menurut pantauan Bloomberg, Selasa, 6 Desember 2022, nilai kurs rupiah dibuka melemah 43 poin di posisi Rp15.505,5 perdolar AS.
Pasar Modal
JAKARTA - Nilai kurs rupiah kembali dihantam dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini setelah sempat mengalami reli dalam beberapa waktu terakhir.
Menurut pantauan Bloomberg, Selasa, 6 Desember 2022, nilai kurs rupiah dibuka melemah 43 poin di posisi Rp15.505,5 per dolar AS.
Pada perdagangan sebelumnya, Senin, 5 Desember 2022, nilai kurs rupiah ditutup melemah 37 poin di level Rp15.462,5 per dolar AS.
- Akademisi: Rokok Elektrik Bukan Penyebab Gangguan Pertahanan Gusi
- Menteri ESDM Rombak Jajaran SKK Migas, Dwi Soetjipto Kembali Jadi Kepala SKK Migas
- Fakta Menarik di Balik PHK Perusahaan Teknologi AS, Sebagian Menganggap Sebagai Liburan Panjang
Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, nilai kurs rupiah sempat menguat pada pembukaan perdagangan kemarin, namun ditutup melemah.
Menurut Ariston, pelemahan yang terjadi pada rupiah disebabkan oleh kurangnya keyakinan para pelaku pasar terhadap koreksi dolar AS.
"Ini mengindikasikan pasar masih belum yakin dengan tren pelemahan dolar AS. Pasar ingin melihat data-data lebih lanjut, dan terutama sikap bank sentral AS," ujar Ariston kepada TrenAsia, Selasa, 6 Desember 2022.
- Pesawat Orion NASA Memecahkan Rekor Penerbangan Terjauh dari Bumi
- 6 Bank Digital Pemilik Aset Terbesar di Indonesia pada 2022
- Trik Rahasia Sembunyikan Chat di WhatsApp Tanpa Takut Ketahuan, Ini Caranya
Ketidakyakinan para pelaku pasar turut didukung oleh rilis purchasing manager index (PMI) AS yang mengindikasikan kinerja positif pada November 2022.
Data yang menunjukkan kinerja di luar ekspetasi pasar ini pun memicu prediksi bahwa bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) akan kembali mengerek suku bunga secara agresif pada pertemuan mendatang.
"Ini juga mengindikasikan perekonomian AS maih kuat dan bisa sebagai pertimbangan bank sentral AS untuk tetap mempertahankan kebijakan suku bunga tingginya yang mendorong penguatan dolar AS," tutur Ariston.
Menurut Ariston, untuk perdagangan hari ini, nilai kurs rupiah berpotensi melemah ke kisaran Rp15.500 perdolar AS dengan potensi support di sekitar Rp15.420 perdolar AS.