<p>Karyawan menunjukkan uang Dolar Amerika Serikat (AS) di salah satu Bank BUMN di Jakarta, Selasa 2 Juni 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Pasar Modal

Nilai Kurs Rupiah Ditutup Menguat Walaupun Diterpa Sentimen Kenaikan BBM, Kenapa?

  • Menurut data perdagangan Bloomberg, Kamis, 25 Agustus 2022, nilai kurs rupiah ditutup menguat 23,5 poin di level Rp14.824,5 perdolar Amerika Serikat (AS).

Pasar Modal

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Nilai kurs rupiah ditutup menguat walaupun sentimen kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tengah membayang-bayangi pelaku pasar.

Menurut data perdagangan Bloomberg, Kamis, 25 Agustus 2022, nilai kurs rupiah ditutup menguat 23,5 poin di level Rp14.824,5 per dolar Amerika Serikat (AS).

Sementara, pada perdagangan sebelumnya, Rabu, 24 Agustus 2022, nilai kurs rupiah ditutup di level Rp14.848 per dolar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, nilai kurs rupiah menguat di tengah sentimen kenaikan BBM karena masyarakat sudah bisa lebih menerima kebijakan pemerintah itu.

"Pelaku pasar memandang positif terhadap pemerintah yang terus menjelaskan secara rinci tentang apa dan mengapa pemangku kebijakan akan menaikkan BBM bersubsidi di akhir bulan Agustus dan penjelasan ini membuat masyarakat menerima dengan bijaksana," ungkap Ibrahim dikutip dari riset harian, Kamis, 25 Agustus 2022.

Ibrahim pun menjelaskan, kenaikan BBM ini cukup masuk akal karena pemerintah merasa perlu untuk mengurangi beban subsidi yang besar.

Saat ini, pemerintah membutuhkan anggaran Rp198 triliun untuk membayar kompensasi dan subsidi BBM tahun ini karena kenaikan harga minyak dunia yang mengalami kenaikan di atas US$100 (Rp1,48 juta) perbarel.

Apabila pemerintah tetap menahan harga BBM hingga akhir tahun, maka beban subsidi pun bisa semakin membengkak.

Selain harga minyak dunia yang  terus berada di atas asumsi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), kuota BBM bersubsidi diperkirakan bisa tembus sampai 29 juta kiloliter.

Sementara itu, pada Kamis, 25 Agustus 2022, harga minyak dunia kembali turun ke posisi US$95 (Rp1,4 juta) dan kemungkinan bisa terkoreksi lagi menuju US$80 (Rp1,18 juta) tahun ini.

"Indikasi ini akan mengurangi beban subsidi BBM dan pemerintah bisa saja menurunkan harga BBM, baik subsidi maupun nonsubsidi secara bertahap," kata Ibrahim.

Menurut Ibrahim, untuk perdagangan Jumat, 26 Agustus 2022, nilai kurs rupiah berpotensi untuk bergerak di kisaran Rp14.810-Rp14.870 per dolar AS.