<p>Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar di kantor cabang Bank Mandiri, Jakarta, Senin, 22 Maret 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Pasar Modal

Nilai Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Melemah Meski Neraca Perdagangan Surplus, Ini Alasannya

  • Nilai kurs rupiah hari ini, Jumat, 16 September 2022, diprediksi melemah meskipun neraca perdagangan Indonesia mencetak surplus pada Agustus 2022.
Pasar Modal
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Nilai kurs rupiah hari ini, Jumat, 16 September 2022, diprediksi melemah meskipun neraca perdagangan Indonesia mencetak surplus pada Agustus 2022.

Perlu diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2022 sebesar US$5,76 miliar atau setara dengan Rp85,9 triliun dalam asumsi kurs Rp14.930 perdolar Amerika Serikat (AS).

Surplus ini ditopang oleh nilai ekspor yang lebih tinggi dari impor. BPS mencatat nilai ekspor pada Agustus 2022 sebesar US$27,91 miliar (Rp416,7 triliun), sedangkan nilai impor sebesar US$22,15 miliar (Rp330,7 triliun).

Walaupun neraca perdagangan Indonesia kembali surplus seperti yang terjadi selama 28 bulan berturut-turut sejak Mei 2020, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih berpotensi melemah.

Pasalnya, sentimen yang datang dari bank sentral AS alias The Federal Reserve (The Fed) yang akan menggelar pertemuan pada pekan depan masih jauh lebih kuat dibandingkan dengan surplusnya neraca perdagangan Indonesia.

Beberapa waktu lalu, Departemen Ketenagakerjaan AS mencatat inflasi konsumen sebesar 8,3% secara tahunan. Meskipun turun 0,2% dari bulan sebelumnya, namun para ekonom menganggap angka itu masih bisa mendorong The Fed untuk mengerek suku bunganya.

"Perhatian sekarang telah beralih ke pertemuan Fed minggu depan dengan para pedagang memposisikan bank sentral AS untuk menjadi lebih agresif minggu depan dalam pertempurannya untuk mengekang inflasi setelah laporan harga konsumen yang panas pada hari Selasa," ujar Ibrahim dikutip dari riset harian, Jumat, 16 September 2022.

Ibrahim pun mengatakan AS dan Eropa masih berjuang untuk mengatasi krisis energi yang tidak menunjukkan tanda-tanda mereda sehingga mata uang negeri paman Sam pun masih menarik banyak pelaku pasar yang melihat dolar AS sebagai aset safe haven.

Pada penutupan perdagangan Kamis, 15 September 2022, nilai kurs rupiah ditutup di level Rp14.897,5 perdolar AS. Untuk perdagangan hari ini, nilai kurs rupiah dibuka melemah 32,5 poin di level Rp14.930 perdolar AS.

Menurut Ibrahim, nilai kurs rupiah berpotensi melemah di rentang Rp14.870 - Rp14.930 perdolar AS untuk perdagangan hari ini.