Nilai Penjualan Tergerus, Rugi HKMU Naik 376,64 Persen di Kurtal-I 2022
- PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) membukukan lonjakan kerugian hingga 376,64% pada kuartal I-2022 menjadi Rp14,35 miliar dari rugi Rp3,01 miliar pada kuartal I-2021.
Korporasi
JAKARTA- PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) membukukan lonjakan kerugian hingga 376,64% pada kuartal I-2022 menjadi Rp14,35 miliar dari rugi Rp3,01 miliar pada kuartal I-2021.
Berdasarkan dari laporan keuangan perseroan, amblesnya nilai laba bersih HKMU dipengaruhi oleh merosotnya nilai penjualan dari Rp130,30 miliar pada kuartal I-2022 menjadi Rp120,49 miliar menurun 7,53% year on year (yoy).
Merosotnya penjualan HKMU dikarenakan perseroan tidak lagi mencatatkan penjualan dari segmen stainless steel pada kuartal ini, kemudian rata-rata segmen usaha HKMU mengalami penurunan, dengan penjualan paling tinggi diperoleh dari segmen aluminium sebesar Rp67,29 miliar dari Rp67,95 miliar, yang kemudian diikuti oleh segmen baja ringan senilai Rp23,84 miliar dari Rp25,16 miliar.
- Terra Luncurkan LUNA Versi Baru, Nilainya Langsung Anjlok dalam Beberapa Jam
- Begini Cara Gratis Download Video TikTok HD Tanpa Watermark Pakai Snaptik dan SSSTiktok
- 3 Fakta Menarik Jalan Tol Yogyakarta - Bawen yang Ditargetkan Rampung pada 2024
Di sisi lain, meskipun laba bersih HKMU tergerus dalam perseroan masih mampu untuk mengikis beban pokok penjualan menjadi Rp108,79 miliar dari Rp115,07 miliar. Namun beban umum dan administrasi mengalami pembengkakan cukup besar menjadi Rp13,85 miliar dari Rp8,63 miliar, sedangkan beban lain-lain melambung dari Rp3,04 miliar menjadi Rp12,92 miliar.
Selain itu, nilai liabilitas HKMU juga tercatat masih jauh lebih tinggi dibandingkan dengan nilai ekuitas yang dimiliki perseroan dengan nilai masing-masing Rp484,93 untuk liabilitas dan Rp214,17 untuk ekuitas.
Menurunnya kinerja perseroan ini juga diiringi dengan penurunan nilai aset menjadi Rp699,11 miliar dari Rp720,64 miliar pada Desember 2021.
Akan tetapi, per 31 Maret 2022 perseroan berhasil meningkatkan saldo kas dan bank pada akhir periode menjadi Rp4,81 miliar dari Rp1,38 miliar pada 31 Maret tahun 2021.