Nilai Transaksi Uang Elektronik Meroket 60 Persen secara Tahunan
- BI mencatat nilai transaksi uang elektronik mencapai Rp158,59 triliun pada September 2023.
Fintech
JAKARTA - Menurut data Bank Indonesia (BI), nilai transaksi uang elektronik meroket hingga 60% secara tahunan pada September 2023.
BI mencatat nilai transaksi uang elektronik mencapai Rp158,59 triliun pada September 2023. Angka tersebut mengalami peningkatan sebesar 0,5% dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yang tercatat sebesar Rp157,81 triliun.
Peningkatan ini juga signifikan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, dengan pertumbuhan sebesar 60,9%. Pada September 2022, nilai transaksi uang elektronik di Indonesia hanya mencapai Rp98,55 triliun.
- Festival Rontek Pacitan yang Masuk Top Event Nasional Usai Digelar
- BCA Raih Peringkat Pertama Perbankan Terbaik di Dunia Versi Newsweek, Ini Paramaternya
- Sudah Capai Rp28 Triliun, Investasi di Cilegon Jauh Melebihi Target
Berdasarkan kategorinya, transaksi belanja dengan uang elektronik mencapai Rp39,59 triliun, sedangkan nilai transaksi transfer antar uang elektronik mencapai Rp32,28 triliun.
Transaksi pertama kali pengisian uang elektronik tercatat sebesar Rp713 miliar, sementara total nilai transaksi pengisian ulang uang elektronik mencapai Rp84,4 triliun.
Dalam hal penarikan tunai, nilai transaksi uang elektronik mencapai Rp1,02 triliun sementara transaksi redeem uang elektronik mencapai Rp958 miliar.
Secara total, volume transaksi uang elektronik mencapai 1,68 miliar kali pada September 2023. Meskipun mengalami penurunan sebesar 16% secara bulanan, namun terdapat peningkatan signifikan sebesar 55,7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Bank Indonesia juga melaporkan bahwa nilai transaksi kartu kredit di Indonesia mencapai Rp33,39 triliun pada bulan yang sama, mengalami penurunan sebesar 2,9% dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai Rp34,38 triliun.
Sementara itu, nilai transaksi kartu debit di Indonesia mencapai Rp621,23 triliun pada September 2023, mengalami penurunan sebesar 3,7% dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai Rp644,78 triliun.
- Bank OCBC NISP Resmi Luncurkan Merek dan Logo Baru Menjadi OCBC
- Kinerja Unggul Terus Menerus, BNI Sabet Dua Penghargaan Bergengsi dari The Finance
- IHSG Ditutup Stagnan, Saham NATO Dilego Usai Sempat Melonjak 71,88 Persen
Minat Transaksi Kartu ATM Berkurang
Tren peningkatan transaksi digital dalam sektor perbankan semakin menonjol, sementara penggunaan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) mengalami penurunan.
Berdasarkan data Sistem Pembayaran dan Infrastruktur Pasar Keuangan (SPIP) yang diterbitkan oleh BI, volume transaksi menggunakan kartu ATM dan kartu debet mencapai 619,73 juta pada September 2023, mengalami penurunan sebesar 2,34% secara bulanan dan 3,22% secara tahunan.
Secara nilai, transaksi ini mencapai Rp621,22 triliun pada bulan yang sama, mengalami penurunan sebesar 3,65% secara bulanan dan 5,58% secara tahunan.
Penurunan ini sejalan dengan pertumbuhan pesat transaksi digital perbankan. Pada kuartal III-2023, nilai transaksi digital banking mencapai Rp15,14 kuadriliun, tumbuh sebesar 12,83% year on year (yoy).
BI menyoroti pergeseran ini sebagai indikator yang menunjukkan bahwa nasabah semakin beralih ke layanan perbankan digital, menciptakan lingkungan di mana transaksi melalui kartu ATM mengalami penurunan signifikan.
BI mencatat fenomena ini sebagai bagian dari transformasi menuju penggunaan teknologi digital dalam aktivitas keuangan sehari-hari.