<p>Tambang batu bara PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) / Deltadunia.com</p>
Korporasi

Kekuasaan Northstar Di DOID Bisa Lepas

  • Emiten tambang batu bara PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) menyampaikan adanya potensi perubahan komposisi pemegang saham dalam Northstar Tambang Persada Ltd (NTP) pada kuartal I-2021. Perusahaan ini sendiri merupakan pemegang saham utama DOID.

Korporasi
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Emiten tambang batu bara PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) menyampaikan adanya potensi perubahan komposisi pemegang saham dalam Northstar Tambang Persada Ltd (NTP) pada kuartal I-2021. Perusahaan ini sendiri merupakan pemegang saham utama DOID.

Direktur Utama Delta Dunia Makmur, Hagianto Kumala menyampaikan, NTP beserta Souls Humanity Pte Ltd (SHPL) telah mengadakan perjanjian pada 1 Januari 2021. Isi perjanjian tersebut adalah untuk berpartisipasi dalam penerbitan obligasi konversi (convertible note) NTP.

Ia menjelaskan bahwa convertible note itu dapat dikonversi menjadi non-voting saham kelas C dalam NTP. “Apabila convertible note itu dikonversikan, maka SHPL akan memiliki 44 persen saham NTP, sehingga secara tidak langsung memiliki 16,7 persen saham dalam perseroan,” ujarnya melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Jumat 22 Januari 2021.

Hagianto bilang, saat ini pemegang saham kelas A NTP dan para pemegang saham B NTP telah menandatangani perjanjian opsi dengan SHPL. Selain itu, lanjutnya, turut memberikan opsi jual yang sesuai kepada masing-masing pemegang saham kelas A maupun B.

“Harga pelaksanaan opsi tersebut akan mengacu pada nilai saham perseroan yang diperdagangkan kepada publik,” jelasnya.

Sebab itu, jika perjanjian opsi dipenuhi seluruhnya, SHPL akan memegang 100% saham NTP. Sehingga, secara tidak langsung NTP memiliki 37,9% saham DOID.

Di sisi lain, jika SHPL memperoleh 100% saham NTP, maka SHPL melalui NTP berhak mencalonkan tiga dari enam anggota dewan komisaris, dan dua dari tiga anggota direksi DOID.

Berdasarkan RTI Business, saham DOID dipatok dengan harga Rp352 per lembar, turun 4,35% pada akhir perdagangan Jumat, 22 Januari 2021. Jumlah transaksi saham mencapai 86,33 juta unit dengan nilai mencapai Rp30,82 miliar. (SKO)