Nouman Ali Khan.
Nasional

Nouman Ali Khan Sambangi Indonesia Tahun Ini, Siap-siap War Ticket

  • Tokoh muslim Amerika Serikat (AS) Nouman Ali Khan bakal kembali bertandang ke Indonesia. Founder Bayyinah Institute itu diketahui akan menggelar kegiatan bertajuk Story Night di ICE BSD, Tangerang, 23 November 2024.
Nasional
Chrisna Chanis Cara

Chrisna Chanis Cara

Author

JAKARTA—Tokoh muslim Amerika Serikat (AS) Nouman Ali Khan bakal kembali bertandang ke Indonesia. Founder Bayyinah Institute itu diketahui akan menggelar kegiatan bertajuk Story Night di ICE BSD, Tangerang, 23 November 2024. 

Informasi tersebut kali pertama diketahui dari unggahan Instagram (IG) @theighteam, dikutip TrenAsia.com, Jumat, 5 April 2024. Eight Team merupakan event organizer (EO) yang memfasilitasi kehadiran ustaz keturunan Pakistan itu. “Insya Allah tahun ini kita bisa belajar lagi dengan ustadz @noumanalikha.n bismillah. Siap-siap war ticket nya,” tulis IG @theighteam.

Kabar tersebut kemudian dikonfirmasi akun IG @nakindonesia. Akun komunitas penggemar Nouman Ali Khan di Indonesia itu menyatakan tiket early bird untuk ceramah sang ustaz akan segera diumumkan. 

Namun mereka belum membeberkan harga tiket untuk kegiatan tersebut. “Early Bird untuk Story Night akan segera diumumkan di channel ini. Stay tuned dan pastikan sisakan beberapa dari THR Anda,” tulis IG @nakindonesia.  

Ini bukan kali pertama Nouman Ali Khan menyambangi Indonesia. Tahun lalu pendakwah tersebut hadir daam acara bertajuk The Power of Caring di Jakarta, November 2023. Acara itu digelar ParagonCorp, grup perusahaan asli Indonesia yang memproduksi merek pionir kosmetik halal seperti Wardah, Kahf, dan Biodef.

Profil Nouman Ali Khan

Nouman Ali Khan adalah seorang ustaz dari AS dan CEO Bayyinah Institute yang populer di kalangan komunitas muslim dunia. Ia dikenal berkat pengaruhnya dalam menyebarkan pesan kebaikan hingga berhasil masuk dalam daftar The Muslim 500.

Memiliki visi menyebarkan pesan Islam universal, ia kerap membawakan tema dakwah dengan menggunakan sudut pandang linguistik Alquran. Nouman sering menekankan bahwa kepedulian dapat dimulai dari hal kecil di kehidupan sehari-hari, seperti berbuat baik kepada sesama dan saling menghargai.

Meski kini sukses menjadi pendakwah yang dikenal hingga penjuru dunia, perjalanan Nouman Ali Khan menuju jalan Tuhan ternyata tak mudah. Lahir dalam keluarga Muslim tidak serta-merta membuat dirinya menjadi Muslim yang taat menjalankan perintah agama pada awalnya. 

Dikutip dari salah satu ceramah di Youtube-nya, ia mengaku tidak pernah diajarkan ilmu pengetahuan Islam seperti Bahasa Arab, tajwid dan Alquran dengan serius di masa kecil. Ayahnya yang seorang diplomat membuat ia dan keluarganya harus berpindah-pindah tempat tinggal dan negara. 

Baca Juga: Salut, Dua Menteri Jokowi Masuk Dalam Daftar Tokoh Muslim Berpengaruh Dunia

Dia menjalani sekolah TK di Jerman dengan bahasa Jerman. Saat kelas dua hingga delapan, ia melanjutkan sekolah di Arab Saudi. Namun sekolah yang dimasukinya adalah sekolah Pakistan yang berbahasa Urdu. 

Kemudian dia kembali mengikuti ayahnya yang pindah ke AS dan melanjutkan sekolah SMA di sana, tepatnya di New York. Saat itu, ia pun belum merasa punya alasan untuk menjalani agama Islam dengan serius. Teman-temannya yang kebanyakan non-Muslim membuatnya menjalani kehidupan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Namun titik balik terjadi di usianya yang menginjak 19 tahun. Saat itu, dia mendapat selebaran dari dua mahasiswa untuk menghadiri pertemuan MSA (Muslim Students Association). Ia pun berangkat ke pertemuan tersebut dengan bayangan bahwa acaranya akan ramai. 

Namun ketika sampai di sana, ternyata hanya ada dua mahasiswa yang membagikan selebaran tadi dan satu kotak pizza. Dirinya pun hampir ingin beranjak pergi, namun ditahan oleh dua mahasiswa tersebut sambil ditawarkan untuk setidaknya makan pizza bersama.

Baca Juga: Masjid Sheikh Zayed Solo: Dari Bekas Depo Pertamina jadi Ladang Persemaian Islam Moderat

Ternyata, dari pertemuan sederhana itulah hidayah datang. Setelah mengobrol dan menyantap pizza bersama, ia pun mulai merasa akrab dengan rekan barunya itu. Saat pulang, ia pun ditawari tumpangan mobil. 

Di tengah perjalanan, temannya menepikan mobilnya sambil berkata, “Apakah tidak keberatan apabila saya salat terlebih dahulu?.” Namun temannya itu tidak mengajaknya salat. Saat itu sepanjang perjalanan Nouman memang terus-menerus mengumpat agama Islam, menggunakan bahasa kotor, dan menyatakan Alquran tidak masuk akal. 

Ucapan itu hanya dibalas “oh” dan anggukan oleh temannya, tanpa membalas mengumpat atau menunjukkan kekesalan. Tanpa diajak, Nouman akhirnya ikut masuk ke dalam masjid untuk menunaikan Salat Maghrib. “Saya juga harus ikut salat,” ujarnya dalam hati. 

Perjalanan spiritual itu membekas dalam dirinya. Sesampainya di rumah, dia mulai tekun mempelajari tata-cara salat serta Bahasa Arab untuk mendalami Alquran. Ketekunan tersebut kini membuat Nouman Ali Khan dikenal sebagai salah satu muslim paling berpengaruh di dunia saat ini.