NTB Hasilkan 1 Juta Ton Beras, Tapi Harga Tetap Naik
- Data menunjukkan produksi beras petani di NTB sudah mencapai surplus 400.000 ton
Nasional
MATARAM - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) telah mengumumkan pencapaian produksi beras di daerah tersebut. Diperkirakan produksi beras di NTB pada tahun 2023 akan mencapai 1 juta ton per tahun, mengindikasikan surplus beras yang besar.
Data menunjukkan produksi beras petani di NTB sudah mencapai surplus 400.000 ton. Bahkan, produksi beras hingga musim tanam kedua di NTB mencapai angka 850.000 ton, dan diperkirakan angka ini bisa mencapai 1 juta ton per tahun menjelang akhir 2023 atau musim tanam ketiga.
Di sisi lain, kebutuhan beras untuk konsumsi masyarakat di NTB hanya mencapai 550.000 ton, berarti stok beras yang tersedia akan mencukupi kebutuhan hingga musim tanam tahun 2024. Saat ini, stok beras di NTB mencapai 31 ribu ton setelah dilakukan penyaluran bantuan beras cadangan pemerintah untuk masyarakat.
"Produksi beras petani di NTB memang surplus mencapai 400 ribu ton, Stok beras di NTB saat ini sebanyak 31 ribu ton, setelah dilakukan penyaluran bantuan beras cadangan pemerintah, Hal ini untuk memastikan ketersediaan beras di pasar khususnya beras medium atau salah satu upaya untuk mengantisipasi kenaikan harga beras yang lebih tinggi " kata Kepala Perum Bulog NTB, David Susanto.
- Awas, 7 Modus Penipuan ATM yang Wajib Anda Waspadai
- KPK Periksa Suami Maia Soal Gratifikasi Eks Kepala Bea Cukai Jogja
- Telkom Perkenalkan Produk Konektivitas dan Data center
- GIIAS Surabaya 2023, Honda Tampilkan Mobil Andalan
Meskipun demikian, masyarakat NTB telah merasakan kenaikan harga beras di pasaran, yang mencapai kisaran Rp13-Rp14.000 per kilogram. Kenaikan ini, merupakan kenaikan alamiah dan terjadi setiap tahun selama musim kemarau, namun dampaknya tetap dirasakan oleh masyarakat. Perum Bulog NTB telah berusaha keras untuk menjaga ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilitas harga beras.
Perum Bulog NTB telah melaksanakan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pasar (SPHP) secara intensif. Mereka telah menyalurkan bantuan cadangan beras pemerintah kepada masyarakat di 10 kabupaten/kota setiap bulan, dengan total sekitar 6.027 ton atau 18.081 ton untuk tiga bulan. Ini adalah langkah krusial untuk mengatasi kenaikan harga beras yang terjadi selama musim kemarau.
Dengan pencapaian produksi beras dan upaya Bulog dalam menjaga stabilitas harga, kebutuhan masyarakat NTB terhadap pasokan beras akan terus tersedia dan terjangkau. Stok yang cukup untuk beberapa musim tanam ke depan menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan keamanan pangan di wilayah ini.