logo
1000436845.jpg
Rumah & Keluarga

Nurhayati Subakat, Membangun Wardah dari Jualan Sampo

  • Pada tahun 1995, ia meluncurkan merek Wardah dengan mengalihkan target pasar kepada jutaan muslimah.

Rumah & Keluarga

Debrinata Rizky

JAKARTA - Bisnis kosmetik Indonesia terus berkembang dan memunculkan brand lokal yang cukup kuat. Salah satunya Wardah  yang berdiri sejak 1995.

Wardah merupakan brand kosmetik halal asli Indonesia di bawah PT. Paragon Technology and Innovation (PT. PTI). Didirikan oleh Nurhayati Subakat yang saat ini menjabat sebagai Komisaris PT. PTI, Wardah mengedepankan kualitas untuk mendukung perempuan tampil cantik sesuai karakternya.

Nurhayati Subakat perempuan kelahiran Padang Panjang, Sumatera Barat pada 27 Juli 1950. Ia dikenal sebagai pelopor kosmetik halal di Indonesia. 

Saat ini Nurhayati adalah seorang Founder dan Chief Executive Officer (CEO) PT Paragon Technology and Innovation, perusahaan ternama di Indonesia yang membawahi 14 merek kecantikan, termasuk Wardah, Make Over, Tavi, OMG, Emina, Putri, Kahf, dan masih banyak lagi.

Nurhayati Subakat memulai kariernya sebagai apoteker di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M. Djamil, Padang. Selepas menikah, Nurhayati ikut suaminya pindah ke Jakarta dan memulai kembali hidup dari nol.

Dia mencari kerja lagi hingga diterima sebagai staf pengendalian mutu di perusahaan kosmetik Wella. Lima tahun setelahnya, perempuan Minang ini memilih resign karena mengurus anak. Saat inilah ia berpikir untuk menjadi wirausaha, apalagi dirinya memiliki bekal ilmu di bidang farmasi.

Wanita lulusan Fakultas Farmasi Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1975 ini memulai bisnisnya dengan menjual sampo merek Putri di salon-salon di Tangerang pada tahun 1985. Pada tahun 1995, ia meluncurkan merek Wardah dengan mengalihkan target pasar kepada jutaan muslimah.

Setelah sukses besar dengan merek Wardah, PT Pusaka Tradisi Ibu berganti nama menjadi PT Paragon Technology and Innovation (PTI) pada 2011. Kini, Paragon Corp sudah mempunyai karyawan lebih dari 10.000 orang, 41 pusat distribusi, dan kantor perwakilan di Malaysia.

Nurhayati dikenal sebagai sosok yang peduli dengan pendidikan dan selalu berbagi ilmu. Ia juga dikenal sebagai filantropis yang telah memberikan dampak besar bagi industri kecantikan lokal. 

Sepak terjang Nurhayati Subakat dalam membangun bisnis kecantikan selama 39 tahun membuahkan hasil. Terbukti, namanya pernah masuk dalam daftar 25 pebisnis perempuan paling berpengaruh se-Asia versi Forbes Asia pada 2018. 

Majalah tersebut menaksir kekayaan Nurhayati sekitar US$1,5 miliar atau sekitar Rp24 triliun. Pada Juni 2022, Nurhayati Subakat kembali dinobatkan sebagai salah satu dari “20 Wanita Paling Berpengaruh” oleh Fortune Indonesia.

Sebagai lulusan ITB Nurhayati memberikan dukungan kepada Institut Teknologi Bandung (ITB) berupa dana abadi dan gedung perkuliahan. Dukungan Nurhayati Subakat kepada ITB di antaranya menyerahkan dana abadi sebesar Rp52 miliar untuk pengembangan riset, beasiswa, dan infrastruktur.

Dan memberikan nama Gedung Paragon Innovation dan Gedung Wardah Foundation kepada ITB.