Nusa Penida Bisa Jadi Pulau dengan 100 Persen Energi Terbarukan, Asalkan
Nasional

Nusa Penida Digadang Bisa Terapkan 100 Persen Energi Terbarukan, Ini Syaratnya

  • Tim peneliti Center of Excellence Community Bases Renewable Energy (Core) Universitas Udayana yang membantu Pemerintah Provinsi Bali mengidentifikasi energi terbarukan di Nusa Penida dan optimis pulau ini bisa sepenuhnya menggunakan energi terbarukan.

Nasional

Rumpi Rahayu

JAKARTA - Tim peneliti Center of Excellence Community Bases Renewable Energy (Core) Universitas Udayana yang membantu Pemerintah Provinsi Bali mengidentifikasi energi terbarukan di Nusa Penida dan optimis pulau ini bisa sepenuhnya menggunakan energi terbarukan. 

Ketua peneliti, Ida Ayu Dwi Giriantari menyebut tujuan ini bisa tercapai asal Nusa Penida mendapatkan tambahan energi listrik dan mengurangi emisi dari sumber-sumber utama yaitu pembangkit dan transportasi. 

“Di Nusa Penida kasusnya kekurangan energi listrik. Yang pertama harus peduli dengan kebutuhannya, kedua baru kita kurangi emisi dari sumber-sumbernya seperti yang utama sumbernya kan di pembangkit dan transportasi karena sumbangan emisi di sana luar biasa,” paparnya dalam diskusi Bali Emisi Nol Bersih. 

Untuk diketahui, saat ini transportasi dan bangunan menjadi contoh penyumbang emisi yang harus diperhatikan terlebih Nusa Penida memiliki jumlah kendaraan yang lebih banyak dari penduduknya. 

Alasannya karena kawasan ini merupakan daerah destinasi wisata, sehingga kendaraan umum banyak disewakan dan bangunan hotel penunjang pariwisata turut mengambil andil. 

Prof Ida Ayu juga menyebut semua pihak harus bersinergi untuk mewujudkan emisi nol bersih 2045 di Nusa Penida. 

“Kita harus optimistis bisa (Nusa Penida 100 persen energi terbarukan), memang kita harus bersinergi ya semua karena emisi nol bersih 2045. Ini bukan hanya tugasnya bidang energi tapi semua karena semua berkontribusi kepada emisi, maka semua harus melakukan upaya-upaya untuk mengurangi,” jelasnya. 

Dalam acara yang digelar Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali itu, disebutkan pula bahwa Nusa Penida bisa dijadikan percontohan penggunaan listrik dari energi terbarukan. 

Pembangkit listrik potensial yang dapat digunakan di Nusa Penida diantaranya adalah PLTS Atap, PLTS Skala Besar, PLTS BESS, PLTD Biodiesel Jarak, PLTD Biodiesel Rumput Laut, PLT Sampah, PLTB Angin, dan PLT Pump Hydro Storage. 

Nusa Penida Butuh 12 Megawatt Listrik

Sementara menurut dosen Teknik Elektro Universitas Udayana itu kondisi kelistrikan di daratan milik Kabupaten Klungkung tersebut masih kurang, di mana saat ini hanya ada 2,5 megawatt listrik yang berasal dari PLTS dan tambahan 7 megawatt dari diesel. 

“Kalau yang namanya aman itu kan harus lebih dari 30%, jadi kalau Nusa Penida kebutuhannya 10 megawatt berarti dia harusnya 13 megawatt, sekarang 10 megawatt masih kritis,” ujarnya. 

Beban puncak penggunaan listrik di sana adalah 10,7 megawatt sehingga yang menjadi ketakutannya ketika pembangkit tak mampu mendukung kebutuhan akhirnya harus menggunakan metode konvensional, sementara Pemprov Bali terus menggaungkan pariwisata berkualitas.