Nusantara Green Pesantren Pertegas Komitmen Otoritas IKN Wujudkan Kota Ramah Lingkungan
- Otoritas Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mengambil langkah proaktif dalam mewujudkan visi Kota Hutan dengan meresmikan program Nusantara Green Pesantren secara langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Nasional
JAKARTA - Otoritas Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mengambil langkah proaktif dalam mewujudkan visi Kota Hutan dengan meresmikan program Nusantara Green Pesantren secara langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Program inovatif ini menandai kolaborasi antara Otoritas IKN dan Gerakan Sabuk Hijau Nusantara, dengan fokus utama pada pengembangan pesantren yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Visi keseluruhan dari program Nusantara Green Pesantren adalah menyelaraskan pertumbuhan pesantren dengan prinsip-prinsip berkelanjutan. Salah satu elemen kunci dalam implementasi program ini adalah penanaman pohon yang akan dikembangkan menjadi agroforestri, menciptakan ruang hijau yang tidak hanya memperindah lingkungan, tetapi juga mendukung keberlanjutan ekosistem.
- Ekspor Indonesia Melonjak, Industri Nonmigas Sumbang 72,24 Persen
- Stok Melebihi Ketentuan Pemerintah, Pusri Jamin Ketersediaan Pupuk Subsidi
- Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadan pada 11 Maret 2024
Dalam upaya menjaga keberlanjutan air, program ini melibatkan implementasi air wudhu dan rainwater harvesting. Selain itu, pemasangan panel surya di pesantren akan memberikan sumber energi terbarukan, mengurangi ketergantungan pada sumber daya energi konvensional. Manajemen sampah yang bertanggung jawab juga menjadi fokus, dengan langkah-langkah konkret untuk mengelola sampah secara efisien dan berkelanjutan.
Adapun pertanian vertikal dan pekarangan ramah lingkungan menjadi komponen penting dalam memastikan bahwa pesantren tidak hanya berfungsi sebagai pusat pendidikan, tetapi juga sebagai model pembangunan yang berkelanjutan.
Dengan demikian, pesantren tidak hanya menjadi tempat pembelajaran agama, tetapi juga pusat inovasi untuk praktik-praktik keberlanjutan di tingkat lokal.
Myrna Safitri, Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otoritas IKN, menjelaskan bahwa Nusantara Green Pesantren adalah hasil kolaborasi dengan Gerakan Sabuk Hijau Nusantara.
Ini mencerminkan komitmen serius pemerintah dalam mengintegrasikan nilai-nilai lingkungan ke dalam pembangunan berkelanjutan, menciptakan sinergi antara otoritas pemerintah dan inisiatif masyarakat.
Sementara Andy F. Noya, CEO Benih Baik, menyoroti pentingnya pembangunan greenbelt di area IKN untuk menjaga keseimbangan alam dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ia menekankan bahwa melibatkan berbagai pihak, termasuk sektor swasta dan masyarakat sipil, adalah kunci keberhasilan dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan berkelanjutan.
Sejalan dengan hal tersebut, Arfan Arlanda, CEO Jejakin, menyampaikan harapannya agar IKN menjadi benchmark bagi kota hijau dan berkelanjutan. Ia melihat potensi besar dalam transformasi ini untuk menginspirasi kota-kota lain di Indonesia dan bahkan di seluruh dunia untuk mengadopsi praktik berkelanjutan dalam pembangunan perkotaan.
Basri, pemilik Pesantren Hidayatullah Pemaluan, mengungkapkan dampak positif dari program ini. Lahan yang sebelumnya tidak produktif kini menjadi sumber daya yang bernilai, menciptakan manfaat tidak hanya bagi pesantren tetapi juga bagi masyarakat sekitar. Ia berharap agar program semacam ini terus dikembangkan dan mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan.