Nyaris Rugi Rp7 Triliun, Online Tak Bisa Tolong Industri MICE
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama mengusulkan agar industri meeting, incentive travel, conference, exhibition (MICE) beralih ke online agar tetap bertahan hidup di tengah pandemi COVID-19. Pasalnya, industri MICE tergolong sektor yang sangat terdampak akibat banyak penyelenggaraan acara di berbagai negara terpaksa ditunda bahkan dibatalkan karena COVID-19. “Meskipun online menghasilkan keuntungan, tetapi online ini tidak […]
Industri
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama mengusulkan agar industri meeting, incentive travel, conference, exhibition (MICE) beralih ke online agar tetap bertahan hidup di tengah pandemi COVID-19.
Pasalnya, industri MICE tergolong sektor yang sangat terdampak akibat banyak penyelenggaraan acara di berbagai negara terpaksa ditunda bahkan dibatalkan karena COVID-19.
“Meskipun online menghasilkan keuntungan, tetapi online ini tidak bisa terus menerus karena pemain MICE kami banyak yang offline. Kami optimistis online tetap harus ada namun jangan menggantikan offline,” kata Direktur MICE Kemenparekraf, Iyung Maruroh dalam Seri Virtual Katadata Forum bertajuk Masa Depan Industri MICE Pascapandemi COVID-19, Selasa, 2 Mei 2020.
Dampak Langsung
Merujuk data Kemenparekraf yang mengutip Indonesia Event Industry Council (Ivendo), potensi kerugian sektor MICE berkisar Rp2,69 triliun – Rp6,94 triliun. Potensi kerugian ini dipengaruhi oleh hamper 96,43% acara di 17 provinsi harus ditunda dan 84,20% lainnya dibatalkan.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
“Dampak selain rupiah ialah keberadaan lebih dari 90.000 pekerja industri kreatif yang ikut terimbas.”
Mengacu data Global Business Travel Association (GBTA) 2014, industri MICE berkontribusi setidaknya 50% dari transaksi wisata dunia dengan nilai mencapai US$1,18. Menurut International Congress & Convention Association (ICCA) 2018, wisatawan MICE memiliki kemampuan spending US$2.000 per orang per hari.
“Angka tersebut 7 kali lipat dari kemampuan spending wisatawan biasa. Selain itu, wisatawan MICE ini memiliki rata-rata menginap lima malam,” tambah dia.
Strategisnya posisi industri MICE mendorong pelaku industri untuk mengatur strategi untuk menyambut era setelah pandemi. Salah satunya dengan menggeliatkan kembali pasar domestik agar kembali mulai melaksanakan kegiatan MICE di destinasi yang sudah siap.
“Termasuk di dalamnya kami dorong meeting-meeting pemerintah dan korporasi agar lebih banyak di dalam negeri. Kami juga roadshow untuk meyakinkan asosiasi, industri dan penyelenggara kegiatan MICE mengenai kesiapan Indonesia menjadi destinasi MICE yang aman dan nyaman,” imbuh Iyung.