Obat-obatan Produksi Pfizer dan Bayer akan Tetap Suplai ke Rusia
- Perusahaan obat-obatan Pfizer dan Bayer telah mengumumkan akan tetap mempertahankan suplai kemanusiaan dalam bentuk obat ke Rusia.
Dunia
MOSKOW - Perusahaan obat-obatan Pfizer dan Bayer telah mengumumkan akan tetap mempertahankan suplai kemanusiaan dalam bentuk obat ke Rusia.
Meski begitu, keduanya akan tetap menarik pengeluaran tidak penting lainnya dari negara itu, seperti dikutip dari Reuters pada 16 Maret 2022.
“Mengakhiri pengiriman obat-obatan, termasuk untuk kanker atau pengobatan kardiovaskular, akan berpengaruh pada pasien secara signifikan dan kemungkinan kehilangan nyawa, terutama bagi anak-anak dan orang tua,” kata Pfizer melalui pengumuman pada hari Senin, 14 Maret 2022.
- Direktur Utama Arkadia Digital Media (DIGI), Wiliam Martaputra Mengundurkan Diri
- IHSG Berpotensi Konsolidasi Wajar, BBCA, BBRI hingga TLKM Masuk Rekomendasi Saham Hari Ini
- Wall Street Melonjak saat Harga Minyak Merosot
Perusahaan itu tidak akan memulai uji klinis baru atau pengujian pasien untuk studi yang sedang berlangsung di Rusia. Mereka juga akan menghentikan rencana investasi untuk manufaktur di Rusia.
Pfizer mengaku akan bekerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS dan regulator lainnya untuk mentransisikan uji klinis ke lokasi alternatif di luar Rusia.
Sementara itu, Bayer asal Jerman telah mengumumkan pemberhentian seluruh pengeluaran di Rusia dan negara tetangga Belarusia. Pemberhentian ini tidak terkait dengan produk-produk penting di bidang kesehatan dan pertanian.
Bayer mengumumkan telah menyediakan input pertanian penting bagi petani di Rusia selama musim tanam 2022. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi tekanan pada sistem pangan global. Namun, suplai tahun 2023 akan bergantung pada apakah Rusia akan menghentikan serangan pada Ukraina.
Perusahaan obat-obatan dan alat medis telah memperingatkan rencana penjualan di Rusia akan terganggu karena sanksi-sanksi yang dijatuhkan pada Rusia.