<p>Doni Monardo /Humas BNPB</p>
Nasional

Obituari Doni Monardo, Jenderal RI dalam Perang Lawan COVID-19

  • Doni Monardo diketahui tidak pernah pulang ke rumah dan menjauhi keluarganya selama bertugas dalam penanganan COVID-19. Dirinya tinggal sementara di Graha BNPB yang menjadi kantornya kala itu.
Nasional
Khafidz Abdulah Budianto

Khafidz Abdulah Budianto

Author

JAKARTA - Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo meninggal dunia pada usia 60 tahun di ruang ICU RS Siloam Semanggi pada Minggu, 3 Desember 2023. Doni meninggal usai kesehatannya semakin menurun dan dirawat instensif di rumah sakit tersebut sejak 22 September 2023 lalu. 

Sumbangsih Doni untuk RI cukup besar, utamanya saat menjabat sebagai kepala BNPB. Sebagai Ketua BNPB periode 2019-2021, Sosok Doni Monardo dikenal sebagai ketua gugus tugas percepatan penanganan Virus COVID-19. Dirinya mendapat kepercayaan penuh dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengatasi wabah mematikan tersebut. Ketika COVID-19 memasuki fase yang genting di Indonesia, Doni mengemban tugas sebagai Kasatgas Penanggulangan COVID-19.

Doni Monardo diketahui tidak pernah pulang ke rumah dan menjauhi keluarganya selama bertugas dalam penanganan COVID-19. Dirinya tinggal sementara di Graha BNPB yang menjadi kantornya kala itu. Almarhum juga terus berkeliling dan meninjau di lapangan maupun daerah rawan meskipun saat itu wabah sedang pada fase yang genting.

Tidak hanya itu, dirinya juga terjun dalam proses penanganan bencana alam yang turut melanda bersamaan dengan wabah COVID-19. Dalam menjalankan tugasnya saat wabah, Doni Monardo juga sempat terkena COVID-19 yang membuatnya harus diisolasi selama hampir tiga minggu dan menjalankan serangkaian prosedur kesehatan. Usai sembuh, dirinya kembali bekerja mengatasi wabah tersebut.

Presiden Jokowi kemudian mengganjar Doni Monardo dengan penghargaan penanggulangan COVID-19. Penghargaan diberikan karena strategi Pentahelix yang dicetuskannya dalam menangani wabah itu. Strategi ini menitikberatkan semangat kegotongroyongan seluruh sumber daya, meliputi kerja sama pemerintah daerah, masyarakat setempat, pakar, dan akademisi, media, serta sektor swasta.

Profil Singkat

Doni Monardo merupakan perwira tinggi TNI Angkatan Darat yang lahir di Cimahi, 10 Mei 1963. Dirinya lulus dari Akademi Militer di Magelang pada tahun 1985 dan bergabung sebagai anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) setelahnya. Almarhum pernah terlibat dalam misi di Timor Timur dan Aceh pada masa itu.

Jabatan yang pernah diembannya yaitu sebagai Danyonif Raider 900/Satya Bhakti Wirottama Kodam IX/Udayana pada periode 1999-2001. Lepas dari jabatan Danyonif, Doni Monardo ditarik ke Istana sebagai Dandenma Paspampres antara 2001-2003. Dirinya pernah setahun mengemban tugas sebagai Katim Analis Intel Kolakoops TNI hingg tahun 2004.

Kemudian jabatan Waasops Danpaspampres diembannya selama dua tahun antara 2004 sampai 2006. Doni sempat kembali keluar dari istana dan menjabat sebagai Danbrigif Linud 3/Tri Budi Mahasakti antara 2006-2008. Dirinya kemudian kembali mudik ke Istana untuk menjadi Komandan Grup A Paspampres antara 2008-2010.

Doni Monardo memang kerap keluar masuk istana sebab ia kemudian ditugaskan sebagai Danrem 061/Surya Kencana pada tahun 2010-2011. Baru setahun, ia ditunjuk sebagai Wadanjen Kopassus selama setahun hingga 2012. Doni kemudian masuk ke istana kembali sebagai Danpaspampres selama dua tahun sampai 2014.

Sebagai anggota Kopassus di awal kariernya, dirinya kemudian ditugaskan sebagai Danjen Kopassus selama setahun hingga 2015. Jabatan Pangdam juga sempat diembannya. Doni menjabat sebagai Pangdam XVI/Pattimura antara 2015-2017 dan Pangdam III/Siliwangi antara 2017-2018. 

Usai menjadi Pangdam, Doni kemudian menjabat sebagai Sekjen Wantannas selama setahun hingga 2019 dan selanjutnya diangkat sebagai kepala BNPB. Almarhum tercatat pernah menjadi Komandan Upacara Penurunan Bendera HUT RI ke-65 di Istana pada 17 Agustus 2010.