Obligasi Berkelanjutan BJB Oversubscribed Nyaris 5 Kali
- Pada tahap pertama di tahun 2024, bank bjb menerbitkan obligasi senilai hingga Rp1 triliun, sementara sisa Rp1 triliun direncanakan untuk diterbitkan pada tahun 2025.
Perbankan
JAKARTA – Obligasi Berkelanjutan (Sustainability Bond) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB/BJBR) mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed hingga 4,66 kali dari target awal penerbitan.
Penerbitan ini merupakan bagian dari program Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) dengan total nilai emisi sebesar Rp2 triliun. Pada tahap pertama di tahun 2024, bank bjb menerbitkan obligasi senilai hingga Rp1 triliun, sementara sisa Rp1 triliun direncanakan untuk diterbitkan pada tahun 2025.
- Panduan Memulai Usaha Angkringan Modal di Bawah Rp10 Juta
- Daftar 8 Wanita Terkaya di Indonesia, Ada Investor BYAN
- 6 Negara yang Pernah Bangkrut Karena Utang
Obligasi tersebut tersedia dalam dua seri, yakni Seri A dengan tenor tiga tahun dan menawarkan kupon indikatif antara 6,70% hingga 7,35%, serta Seri B dengan tenor lima tahun dengan kupon indikatif berkisar antara 7,00% hingga 7,60%. Masa penawaran awal berlangsung pada 15 hingga 22 November 2024.
Peringkat idAA (Double A) telah disematkan kepada instrumen ini. Selain itu, kerangka kerja Sustainability Bond bank bjb telah dievaluasi oleh SDGs Hub Universitas Indonesia, yang memberikan penilaian bahwa obligasi ini memenuhi prinsip ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Dukungan Underwriter dan Pencatatan di BEI
Dalam proses penerbitan ini, bank bjb bekerja sama dengan lima perusahaan sekuritas terkemuka, yaitu PT Mandiri Sekuritas, PT Indo Premier Sekuritas, PT Mega Capital Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.
Obligasi ini akan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai 11 Desember 2024, memberikan akses lebih luas kepada investor untuk memperdagangkannya di pasar sekunder. Total permintaan mencapai Rp4,66 triliun, jauh melebihi target emisi awal sebesar Rp1 triliun.
Pemanfaatan Dana untuk Proyek Berkelanjutan
Dana hasil penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk mendukung pembiayaan baru maupun pembiayaan ulang yang masuk dalam kategori Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) dan Kegiatan Usaha Berwawasan Sosial (KUBS), sesuai dengan regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam POJK Nomor 18 Tahun 2023.
Hingga September 2024, portofolio berkelanjutan bank bjb telah mencapai Rp18,2 triliun, tumbuh 15,2% secara tahunan. Dari jumlah tersebut, 49,9% dialokasikan untuk pembiayaan usaha ramah lingkungan, sedangkan sisanya disalurkan ke sektor UMKM dan sektor keberlanjutan lainnya.
- Saham LQ45 Lesu, ADRO dan MBMA Ditutup Melemah
- MEDC dan GOTO Pimpin LQ45 Pagi Ini
- Akuisisi SECP Rampung, TPIA Proyeksikan Lonjakan Pendapatan 5 Kali Lipat
Komitmen terhadap Keberlanjutan dan ESG
Penerbitan Sustainability Bond merupakan upaya bank bjb dalam mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Bank ini juga berupaya mengintegrasikan prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam operasionalnya.
Salah satu langkah yang diambil adalah partisipasi dalam Bursa Karbon Indonesia, di mana bank bjb membeli unit karbon SPE-GRK untuk mitigasi emisi gas rumah kaca sebagai bagian dari upaya menuju Net Zero Emission.
Selain itu, bank bjb menjadi salah satu bank di fase pertama yang berhasil menyelesaikan Climate Risk Stress Test (CRST). Langkah ini memungkinkan bank untuk mengelola risiko terkait perubahan iklim secara lebih komprehensif, sejalan dengan strategi manajemen risiko.