Wakil Presiden AS Kamala Harris
Dunia

Obral Janji Kamala Harris Jelang Pilpres AS, Ada Soal Israel

  • Harris, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden, menawarkan berbagai pendekatan strategis dalam menghadapi tantangan politik dari calon Partai Republik, Donald Trump yang akhir-akhir ini elektabilitasnya makin meroket.

Dunia

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA - Calon presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris, mengobral serangkaian janji politik dan kebijakan baru untuk menggaet dukungan publik menjelang pemilihan presiden Amerika Serikat. 

Harris, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden, menawarkan berbagai pendekatan strategis dalam menghadapi tantangan politik dari calon Partai Republik, Donald Trump yang akhir-akhir ini elektabilitasnya makin meroket.

Perketat Migrasi Ilegal

Harris berjanji akan mengambil langkah lebih tegas terhadap migrasi di perbatasan selatan AS. Harris mengklaim pihaknya akan fokus pada penegakan hukum kepada mereka yang melakukan penyeberangan secara ilegal. 

Kebijiakan ini diobral untuk menanggapi kritik dari beberapa pihak yang menganggap kebijakan imigrasi pemerintahan Biden terlalu lunak. Harris juga menegaskan pentingnya menjaga keamanan perbatasan sekaligus memperbaiki sistem imigrasi.

"Nilai-nilai saya tidak berubah." ujar Harris, saat ditanya wartawan, dilansir Reuters, Jumat, 30 Agustus 2024.

Dukungan Kuat terhadap Israel

Dalam kebijakan luar negerinya, Harris menegaskan dukungannya terhadap Israel, sejalan dengan kebijakan Presiden Joe Biden. Ia menolak seruan untuk menghentikan pengiriman senjata meski puluhan ribu korban sipil di Gaza telah tewas.

Langkah ini menuai kritik dari pihak oposisi, termasuk Abbas Alawieh, yang menganggap tanggapan Harris terhadap konflik Gaza tidak cukup tegas dalam menangani isu kemanusiaan terutama upaya Genosida Israel terhadap rakyat Palestina.

Gandeng Partai Republik

Untuk mengatasi polarisasi politik di AS yang semakin meruncing, Harris mengungkapkan rencananya untuk memasukkan salah seorang petinggi Partai Republik dalam kabinetnya jika terpilih sebagai presiden. 

Menurut Harris pihaknya berkomitmen terhadap kerja sama lintas partai dan merangkul berbagai elemen politik guna menggenjot pembangunan Amerika Serikat

Seberapa Signifikan Elektabilitas Kamala Harris?

Jajak pendapat terbaru menunjukkan naiknya tingkat popularitas Kamala Harris, ia saat ini digadang telah mengungguli Donald Trump dengan memperoleh 45% suara. Sementara itu Trump sendiri memperoleh 41% untuk Trump.

Naiknya popularitas Harris menjadi indikator positif penerimaan positif publik terhadap kebijakan dan pendekatan yang ditawarkannya. Di tengah kekhawatiran atas melonjaknya nilai inflasi, Harris membela penanganan ekonomi pemerintahannya dan Biden. 

Harris menuduh pemerintahan Trump sebelumnya salah mengelola ekonomi selama pandemi COVID-19. Ia berjanji untuk melanjutkan kebijakan ekonomi yang lebih menguntungkan bagi kelas menengah dan bawah, sembari menurunkan biaya hidup bagi rakyat Amerika.

Sejak pencalonannya sebagai presiden, Harris terlihat menggeser posisinya beberapa isu penting, seperti migrasi dan fracking. Langkah ini diambil untuk menarik lebih banyak pemilih dari berbagai spektrum politik, termasuk pemilih independen dan moderat yang menjadi kunci dalam pemilu.

Menanggapi serangan dari Donald Trump yang meragukan kapasitas kepemimpinannya, Harris menyebutnya sebagai "taktik lama kampungan” yang tidak relevan. Di sisi lain, Trump terus melancarkan serangan di media sosial kepada lawan politiknya tersebut.

"Saya sangat ingin berdebat dengan Kamerad Kamala Harris dan mengungkap kecurangan yang dilakukannya." terang Trump di salah satu akun media sosialnya, dilansir Reuters, Jumat, 30 Agustus 2024.

Dengan janji-janji ini, Kamala Harris berupaya keras untuk meraih dukungan lebih luas dari pemilih Amerika Serikat. Apakah strategi dan pendekatannya ini akan mampu menyaingi Trump dan memenangkan pemilu? Waktu yang akan menjawab.