Obral Saat Tanggal Cantik Jadi Tren Belanja Online di E-commerce
Tren menunjukkan adanya peningkatan pembelian produk secara signifikan pada saat terjadinya acara/festival besar dengan penawaran spesial yang di tawarkan e-commerce.
Gaya Hidup
JAKARTA – Melejitnya transaksi belanja online tidak lepas dengan adanya berbagai penawaran menarik dari sang penyedia layanan. Tren menunjukkan adanya peningkatan pembelian produk secara signifikan pada saat terjadinya acara/festival besar dengan penawaran spesial yang di tawarkan e-commerce.
Dari data yang dirilis oleh perusahaan financial technology (fintech) PT FinAccel Teknologi Indonesia (Kredivo) bersama Katadata Insight Center, terdapat perbandingan transaksi pada tanggal-tanggal spesial.
Acara belanja online secara efektif dapat meningkatkan jumlah transaksi di e-commerce. Selain itu, masa sebelum perayaan Idulfitri atau selama Bulan Ramadan juga menunjukkan peningkatan transaksi.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang dilaksanakan tiap 12 Desember menempati posisi pertama transaksi belanja online tersibuk. Di urutan kedua ditempati oleh perayaan Single’s Day atau Double Eleven tiap tanggal 11 November. Ketiga, diduduki oleh Super Shopping Day pada tanggal 9 September.
Konsumen Untung
Konsumen mengambil keuntungan dari promosi yang ditawarkan pada hari-hari tersebut. Banyaknya konsumen yang ikut serta dalam festival e-commerce memicu bertambahnya jumlah transaksi dan menciptakan puncak belanja online di akhir tahun.
Transaksi tertinggi pada tanggal 12 Desember adalah sekitar 5,3 kali jumlah transaksi rata-rata harian. Pada hari tersebut, perempuan berbelanja lebih banyak dibandingkan dengan pria. Sementara itu, transaksi perempuan meningkat 5,8 kali lipat dari hari biasanya, sedangkan pria meningkat 4,7 kali lipat.
Pada hari-hari dengan jumlah transaksi yang lebih tinggi, kategori produk yang paling banyak dibeli konsumen adalah produk fashion dan aksesorisnya serta produk kecantikan dan kesehatan. Produk-produk ini mencatatkan 50% dari total transaksi.
Karena beragam diskon, nilai transaksi rata-rata pada Harbolnas justru lebih rendah dibandingkan nilai transaksi rata-rata pada perayaan Hari Raya seperti Natal dan Idulfitri. Transaksi pada hari-hari raya menghasilkan kenaikan nilai hingga 45% dari rata-rata harian.
Terdapat kemungkinan pada hari raya konsumen lebih mempertimbangkan kualitas barang atau merek tertentu. Sementara saat hari belanja nasional, konsumen lebih memilih barang-barang dengan diskon yang tinggi. (SKO)