Karyawan beraktivitas di kantor Bank OCBC NISP, Kuningan, Jakarta, Selasa, 2 November 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Korporasi

OCBC NISP Bagikan Dividen Rp504,8 Miliar Setara 20 Persen Laba 2021

  • PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) membagikan dividen tunai sebesar Rp504,8 miliar atau Rp22 per saham.
Korporasi
Yosi Winosa

Yosi Winosa

Author

JAKARTA - PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) mememutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp504,8 miliar atau Rp22 per saham. Dividen ini setara 20% dari laba bersih tahun 2021 yang sebesar Rp2,5 triliun.  Sementara, sisanya Rp2 triliun ditetapkan sebagai laba ditahan dan Rp100 juta untuk cadangan umum. 

Keputusan ini diambil melalui persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan OCBC NISP, Selasa, 5 April 2022.

Direktur Utama OCBC NISP Parwati Surjaudaja menyatakan, selain menetapkan pembagian dividen tunai, RUPST juga menyetujui buyback atau pembelian kembali saham perseroan maksimum 436.000 saham dalam rangka pemberian remunerasi yang bersifat variabel sesuai dengan POJK serta perundang-undangan yang berlaku. 

Menurut Parwati, keputusan pembagian dividen ini menyusul kinerja apik perseroan pada tahun lalu yang mampu mencatatkan laba hingga Rp2,5 triliun atau tumbuh 20% yoy. 

Pertumbuhan laba didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 7% yoy serta diiringi dengan penurunan beban cadangan kerugian penurunan nilai sebesar 7% yoy.  Di sisi lain, pendapatan operasional lainnya turun 8% dan beban operasional meningkat 2% yoy. 

Sejalan dengan ini, perusahan mencatat pertumbuhan DPK sebesar 6% (yoy) menjadi Rp168 T. Adapun komposisinya yakni 51% terdiri dari dana murah/CASA (giro dan tabungan), serta 49% merupakan deposito. Adapun total aset NISP tumbuh sebesar 4% menjadi Rp214,4 triliun pada akhir tahun 2021. 

OCBC NISP juga berhasil mencatat pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 5%, sejalan dengan industri, menjadi Rp120,8 triliun. Penyaluran kredit terutama didorong oleh pertumbuhan kredit ritel. Fungsi intermediasi ini dijalankan dengan prinsip kehati-hatian, terlihat dari rasio NPL terjaga di bawah rata-rata NPL industri perbankan dan ketentuan regulator. Net NPL pada posisi 0,9% dan NPL bruto pada posisi 2,4%.

NISP mampu menjaga rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio - CAR) di akhir tahun 2021 mencapai 23,0%, di atas level yang dipersyaratkan oleh regulator. Selain itu, perseroan juga mampu menjaga rasio efisiensi, Cost-to-Income Ratio dan rasio BOPO yang masing-masing sebesar 43,4% dan 76,5%. 

“Fokus utama kami pada tahun 2021 adalah menghadirkan inovasi dan inisiatif yang relevan dengan kebutuhan nasabah individu dalam mengelola dan mengembangkan dananya serta nasabah korporasi untuk mempertahankan atau menumbuhkan bisnisnya. Ini akan menjadi modal kami untuk mewujudkan visi Bank menjadi mitra tepercaya untuk tingkatkan kualitas hidup masyarakat,” kata dia.

Di sisi lain, bisnis wealth management NISP juga tumbuh. Pada Desember 2021, transaksi produk wealth management untuk produk reksa dana, bancassurance, dan surat berharga secara keseluruhan mengalami peningkatan pendapatan sebesar 15% yoy. Fee-based income dari bisnis wealth management juga memberikan kontribusi positif, yakni sebesar 25% terhadap total fee-based income Bank OCBC NISP. 

NISP juga mencatat peningkatan minat anak muda khususnya generasi Z untuk memiliki hunian yang terlihat pada peningkatan penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) sepanjang tahun 2021 sekitar 23% yoy. Ini didorong penerimaan produk KPR Easy Start, kredit kepemilikan rumah dengan skema cicilan terjangkau dan bertingkat bank.

Dari sisi digital banking, pada 2021, NISP meningkatkan kapabilitas ONe Mobile sebagai aplikasi  lebih nyaman, modern, intuitif, dan praktis. Selain itu, Bank OCBC NISP juga memperkenalkan fitur pembayaran QRIS yang tersedia di ONe Mobile. Tercatat, jumlah transaksi yang dilakukan nasabah melalui ONe Mobile sepanjang tahun 2021 mengalami peningkatan sebesar 17%. Nilai transaksi mengalami peningkatan sebesar 20%, sementara jumlah pengguna bertambah 19% dibandingkan dengan tahun 2020. 

Perombakan Direksi dan Komisaris

RUPST juga merombak jajaran pengurus OCBC NISP. Rama P. Kusumaputra diangkat kembali sebagai Komisaris Independen. Andrae Krishnawan W. dan Johannes juga diangkat kembali sebagai Direktur efektif sejak ditutupnya Rapat sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2025.

Kemudian, Na Wu Beng diangkat sebagai Komisaris NISP efektif setelah mendapatkan persetujuan OJK sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan Perseroan 2025. Juga menerima pengunduran diri Hardi Juganda selaku Komisaris Independen terhitung sejak pengangkatan Na Wu Beng efektif sebagai Komisaris. 

Pembiayaan Berkelanjutan

Sebagai salah satu dari 10 bank terbesar di Indonesia dari segi aset dan bagian dari Inisiatif Keuangan Berkelanjutan Indonesia (IKBI), Bank OCBC NISP terus memberikan solusi keuangan berkelanjutan untuk nasabah retail dan korporasi agar mampu memberikan dampak positif bagi lingkungan dan sosial. 

Bank terus mengeksplorasi potensi calon Debitur atau Debitur yang memiliki usaha yang bergerak pada sektor yang mendukung pembiayaan hijau (green financing). Per 31 Desember 2021, Bank telah menyalurkan pembiayaan berkelanjutan (sustainability financing) sebesar Rp30,89 triliun. Sebesar 40% di antaranya merupakan penyaluran dalam bentuk green financing

Pembiayaan berkelanjutan juga diwujudkan melalui pemberian akses pembiayaan kepada pelaku usaha berdasarkan aspek kesetaraan gender melalui program TAYTB Women Warrior. Hingga Desember 2021, NISP telah menyalurkan pembiayaan kepada lebih dari 1.000 pengusaha perempuan. Ke depannya, Bank OCBC NISP akan terus berinovasi agar perempuan Indonesia dapat mengembangkan potensi usaha yang diyakini berkontribusi terhadap perekonomian.