Dari ki-ka : Presiden Direktur OCBC Indonesia Parwati Surjaudaja - Group Chief Executive Officer of OCBC Helen Wong - Lelarati Lukman - Presiden Komisaris OCBC Indonesia Pramukti Surjaudaja saat peluncuran logo terbaru OCBC di Jakarta, 14 November 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Korporasi

OCBC (NISP) Bakal Gelar Buyback Saham, Siapkan Dana Rp800 Juta

  • OCBC menjelaskan bahwa tujuan dari pembelian kembali saham tersebut adalah untuk memberikan remunerasi variabel berdasarkan kinerja tahun 2023 kepada manajemen dan karyawan.
Korporasi
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA – Emiten perbankan swasta yang identik warna merah PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memiliki rencana untuk melakukan pembelian kembali (buyback saham) dengan total biaya sebesar Rp800 juta.

Manajemen OCBC menjelaskan bahwa tujuan dari pembelian kembali saham tersebut adalah untuk memberikan remunerasi variabel berdasarkan kinerja tahun 2023 kepada manajemen dan karyawan.

“Pelaksanaan buyback saham itu mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 29 tahun 2023 tentang Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Perusahaan Terbuka,” demikian keterangan manajemen OCBC dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) dikutip Kamis, 25 Januari 2024.  

Manajemen OCBC juga menambahkan buyback saham tersebut akan dilaksanakan dengan mengikuti dan tunduk kepada peraturan perundang-undangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 

Sebelum menjalankan program buyback saham, emiten perbankan yang memiliki kode NISP berencana untuk menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 18 Maret 2024. 

Pelaksanaan buyback ini akan mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan oleh otoritas dan direncanakan akan dilaksanakan dalam periode paling lama 12 bulan sejak mendapatkan persetujuan di RUPST. 

“NISP telah menyiapkan dana untuk melakukan pembelian kembali saham dengan batas nilai maksimal sebesar Rp800 juta, termasuk biaya komisi perantara pedagang efek dan berbagai biaya terkait lainnya,” jelas manajemen. 

Setelah dilaksanakannya buyback saham, perusahaan akan melanjutkan dengan melakukan pengalihan saham yang telah dibeli kembali untuk memberikan remunerasi yang bersifat variabel sebanyak 402.000 lembar saham.

“Pelaksanaan transaksi pembelian kembali saham ini tidak akan memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap kegiatan usaha,” ungkap manajemen. 

Perlu dicatat, penjelasan ini didasarkan pada fakta bahwa NISP memiliki modal kerja dan arus kas yang memadai untuk mendukung pembiayaan transaksi tersebut secara bersamaan dengan menjalankan kegiatan operasional perseroan.

Kinerja Keuangan dan Gerak Saham

Menilik kinerja keuangan hingga kuartal III-2023, PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) berhasil mencatatkan laba bersih secara konsolidasi sejumlah Rp3,05 triliun. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 20% year on year (yoy) dibandingkan dengan perolehan laba bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu Rp2,54 triliun. 

Selain itu, NISP juga mencatatkan aset konsolidasi sebesar Rp247 triliun. Angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 12% dari tahun sebelumnya pada periode yang sama. Kinerja aset bank ini didorong oleh penyaluran kredit yang meningkat 10% yoy menjadi Rp144,7 triliun pada kuartal III-2023.

Dari segi pendanaan, OCBC yang bercirikan logo warna merah ini berhasil meraih dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp184,24 triliun pada kuartal III-2023, mencatatkan peningkatan sebesar 14% secara tahunan.

Berdasarkan data IDX Mobile, pada perdagangan sesi I Kamis, 25 Januari 2023, pukul 12.00 WIB,  saham NISP diparkir di level Rp1.215 per saham. Harga tersebut menguat 1,25% dari harga pembukaanya di harga Rp1.200 per saham. 

Selain itu, volume perdagangan emiten perbankan swasta ini mencapai 746 ribu lembar saham. Adapun, nilai transaksi (turnover) tembus Rp905 juta dan kapitalisasi pasar berada di level Rp27,60 triliun.