OJK Optimistis Kinerja Perbankan Kuartal IV-2023 Tetap Terjaga di Tengah Volatilitas Global
- Hasil dari Survei Orientasi Bisnis Perbankan OJK (SBPO) juga menunjukkan bahwa risiko likuiditas diprediksi akan tetap stabil di tengah votalitas global.
Perbankan
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) baru saja melaporkan Survei Orientasi Bisnis Perbankan (SBPO) kuartal IV-2023. Survei ini telah dilaksanakan dengan jumlah responden sebanyak 95 bank dengan aset mencakup 94,87% dari total aset 105 bank umum.
Asal tahu saja, survei yang dilakukan OJK itu bertujuan mendapatkan gambaran industri perbankan mengenai arah perekonomian, persepsi terhadap risiko perbankan, dan kecenderungan bisnis perbankan.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan, Dian Ediana Rae mengatakan hasil SBPO tersebut menunjukkan bahwa kinerja perbankan di Indonesia akan tetap terjaga dan kondusif pada kuartal IV-2023 di tengah volatilitas global.
- Sistem Keuangan 6 Desa di Bali Telah Terintegrasi BPD Setempat
- Harga Rumah Termahal yang Dijual di AS Turun Hingga Rp856,19 M
- Kantor Kemenag Kini Bisa Dipakai jadi Rumah Ibadah Sementara
"Hal ini tercermin dari Indeks Orientasi Bisnis Perbankan (IBP) pada kuartal IV 2023 yang tercatat sebesar 62 (zona optimis)," kata Dian sapaan akrabnya dalam siaran pers yang dikutip pada Senin, 27 November 2023.
Meski kondisi makroekonomi global yang kurang kondisif, kata Dian, optimisme tersebut didorong oleh ekspektasi akan meningkatnya fungsi intermediasi perbankan dibarengi dengan kemampuan perbankan dalam mengelola risiko yang dihadapi.
Akan tetapi, kata Dian, terdapat juga pesimisme dalam menyikapi kondisi ketidakpastian makroekonomi global termasuk suku bunga acuan yang tinggi dan diperkirakan akan berlangsung lebih lama. Tak ayal, ini menyebabkan Indeks Ekspektasi Kondisi Makroekonomi (IKM) pada kuartal IV-2023 berada pada level pesimis yaitu sebesar 43.
“Pesimisme tersebut didorong oleh prediksi melemahnya nilai tukar, meningkatnya suku bunga acuan upaya untuk menahan pelemahan nilai tukar rupiah, laju inflasi yang berpotensi meningkat didorong oleh peningkatan harga pangan, energi, dan naiknya belanja masyarakat (permintaan) pada akhir tahun," jelas Dian.
Meski votalitas global masih kurang kondusif, berdasarakan mayoritas responden, OJK meyakini bahwa risiko perbankan risiko kredit, likuiditas, dan pasar pada kuartal IV-2023 masih terjaga dan terkendali.
Hal ini seiring fleksibilitas ruang penyesuaian suku bunga yang masih cukup besar bagi perbankan karena ditopang likuiditas yang cukup ample serta didukung koordinasi kebijakan terintegrasi dalam KSSK yang selama ini cukup efektif dalam menangkal dampak global," ungkap Dian.
Ia menyampaikan bahwa tanda-tanda tersebut tercermin dari Indeks Persepsi Risiko (IPR) yang berada pada 58 (menunjukkan keyakinan bahwa risiko cukup terkelola. Data tersebut menegaskan keyakinan akan risiko kredit dan risiko pasar yang tetap terjaga.
Di sisi lain, responden juga yakin akan kualitas kredit yang baik, dengan Posisi Divisi Meto (PDN) pada level rendah dan posisi long yang stabil. Bahkan rentabilitas diperkirakan akan meningkat seiring dengan peningkatan penyaluran kredit. Selain itu, risiko likuiditas diprediksi akan tetap stabil dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Dengan begitu, kata Dian, hasil SBPO kuartal IV-2023 menunjukkan optimisme yang tetap tinggi di sektor perbankan, meskipun menghadapi volatilitas global dan dinamika makroekonomi domestik.
"Hasil SBPO ini juga memperkuat paparan terkait sektor perbankan yang disampaikan dalam RDK Bulanan OJK sejalan dengan materi siaran pers OJK mengenai dampak ketidakpastian global yang tidak signifikan terhadap kondisi sektor perbankan yang telah disampaikan dalam kesempatan sebelumnya," ungkap Dian.