Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Nasional

OJK: Pemegang Polis dan Perusahaan Asuransi Sering Dispute Karena Ini..

  • Otoritas Jasa Keuangan menilai salah satu penyebab sering terjadinya dispute atau skandal yang melibatkan pemegang polis dengan agen perusahaan asuransi adalah kedekatan personal antara kedua pihak yang justru membuat mereka lalai menerapkan prinsip kehati-hatian.

Nasional

Yosi Winosa

JAKARTA -Otoritas Jasa Keuangan menilai salah satu penyebab sering terjadinya dispute atau skandal yang melibatkan pemegang polis dengan agen perusahaan asuransi adalah kedekatan personal antara kedua pihak yang justru membuat mereka lalai menerapkan prinsip kehati-hatian.

Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) OJK Riswinandi menyatakan, kelalaian karena faktor kedekatan personal membuat calon pemegang polis percaya begitu saja dengan agen perusahaan asuransi tanpa memahami terlebih dahulu produk yang ia beli.

“Terkadang yang kejadian itu hubungan antara calon pemegang polis dana gen itu deket atau saling bantu makanya kalau gak hati2 ke belakangnya merugikan calon pois kalau tidak memahami dengan baik produk apa yang di beli,” kata dia dalam konferensi pers Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) di Jakarta, Kamis, 20 Januari 2022.

Ditambahkan secara umum semua sektor IKNB, tidak hanya asuransi tengah disempurnakan sistem pengawasannya, baik dari sisi risk based audit atau pengawasan berdasarkan mitigasi riskio, penilaian tingkat kesehatan, saluran distribusinya maupun antisipasi pemasaran asuransi secara digital. 

Namun memang elemen literasi di industri IKNB khususnya asuransi memang harus terus ditingkatkan. Dari sisi produk sudah dievaluasi dan sudah ada mitigasinya masing-masing. OJK pun meminta perusahaan asuransi untuk membenahi  saluran distribusi dan kemampuan IT mereka, serta tidak lupa. membina agennya. 

“Bahkan kan sudah ada roadmap yang diluncurkan terkait transformasi disektor IKNB ini. Kuncinya kedua belah pihak, baik dari sisi perusahaan, produk harus jelas, agennya, pemasaran saluran distribusi yang dipakai, lalu nasabah juga jangan mentang-mentang sudah kenal agen percaya saja produknya,” kata dia.